Hari Pertama TEI Catat 130 MoU Senilai US$ 9,98 M, Mendag: Awalan Bagus

avatar
· 阅读量 10
Hari Pertama TEI Catat 130 MoU Senilai US$ 9,98 M, Mendag: Awalan Bagus
Foto: Kemendag
Jakarta

Menteri Perdagangan, Budi Santoso (Busan), menyaksikan penandatanganan 130 nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dan para buyer luar negeri dengan nilai US$ 9,98 miliar. Produk-produk dengan MoU terbanyak meliputi batu bara, investasi energi biru, emas, biodiesel, dan furnitur.

Busan menanggapi positif penandatanganan MoU di hari pertama TEI ini. Menurutnya, nilai transaksi tersebut mencerminkan minat pasar global terhadap produk-produk Indonesia.

"Penandatanganan MoU hari ini menjadi awalan bagus bagi jalannya TEI 2025. Artinya, para buyer melirik produk-produk Indonesia dan memang banyak diminati. Perwakilan perdagangan (perwadag) RI di luar negeri telah bekerja dengan baik dan kami optimistis dengan kontribusi TEI 2025 dalam membangun momentum ekspor produk-produk Indonesia, termasuk produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," ujar Busan dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Buka TEI Ke-40, Zulhas Puji Kinerja Perdagangan Luar Negeri Indonesia

Hal itu disampaikannya pada penandatanganan MoU berlangsung pada Rabu (15/10), sebagai salah satu bagian dari rangkaian hari pertama pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, perwadag RI di negara-negara akreditasi telah berkontribusi memperkenalkan produk-produk Indonesia melalui serangkaian business matching yang mempertemukan pelaku usaha dan UMKM Indonesia dengan buyer dari luar negeri.

MoU yang dihasilkan hari ini pun menjadi cerminan dari minat para buyer tersebut. Setelah penandatanganan MoU, Kementerian Perdagangan akan memastikan realisasi MoU sebagai bagian dari upaya mendorong ekspor.

"Akan terus kami monitor," katanya.

Baca juga: Trade Expo Indonesia Dibuka, Transaksi Ditargetkan Tembus Rp 273 T

Salah satu buyer dari Malaysia yang ikut serta dalam MoU hari ini adalah Mydin Mohamed Holdings Bhd yang merupakan salah satu perusahaan ritel besar di Negeri Jiran. Ritel ini membeli beragam jenis barang, mulai dari makanan, tekstil, hingga kerajinan tangan.

General Manager Import & Export Division Mydin Mohamed Holdings Bhd, Norman Rajen Abdullah, menyampaikan ketertarikannya membeli produk dari Indonesia karena karakteristik konsumen yang serupa antara Indonesia dan Malaysia.

Indonesia pun memiliki kredibilitas halal yang dipercaya di pasar Malaysia. Selain itu, berbagai inovasi produk Indonesia yang berhasil di pasar Indonesia juga dapat dilihat sebagai pertanda positif jika produk yang sama dibawa ke pasar Malaysia.

"Indonesia dan Malaysia serumpun dan karakteristiknya memiliki kesamaan dan sama-sama mayoritas muslim sehingga kepercayaan terhadap produk halal dari Indonesia sudah lebih tinggi dibanding dari negara lain. Kami juga menemukan inovasi produk setiap kali datang, misalnya spageti instan yang viral di Indonesia. Jadi, kami rasa potensi ini juga sama di Malaysia," tutur Rajen.



Video: Kemendag Kejar Produsen yang Sunat Takaran Minyakita

Video: Kemendag Kejar Produsen yang Sunat Takaran Minyakita


(anl/ega)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest