Bursa Siang: Saham Asia Terdorong Sektor Terkait AI, IHSG Melejit

• IHSG naik 0,93% ke level 8.125 pada sesi I perdagangan Kamis (16/10), ditopang lonjakan sektor transportasi (+2,44%), sementara teknologi turun 0,5%.
• Pasar saham Asia bergerak positif, terutama Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Australia yang mencetak rekor tertinggi. Kenaikan dipicu oleh reli saham chip dan AI.
• Harga minyak dunia menguat sekitar 0,9% (Brent $62,48/barel, WTI $58,81/barel) setelah Presiden AS Donald Trump menyebut India akan menghentikan pembelian minyak Rusia.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) merambat ke zona hijau saat akhir perdagangan sesi I hari Kamis (16/10). IHSG bertambah 74 poin (+0,93%) ke posisi 8.125.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 144,72 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp11,14 triliun.
Indeks sektor saham transportasi melonjak terkuat 2,44%. Sedangkan sektor teknologi menjadi satu-satunya yang paling merana, turun 0,5%.
Bursa Asia
Saham-saham menguat di sebagian besar Asia pada hari Kamis, dengan sektor chip menguat menyusul reli yang kuat di antara rekan-rekan AS semalam.
Awal musim laporan keuangan yang kuat di Wall Street juga membantu meningkatkan sentimen. Gesekan perdagangan yang memanas antara Beijing dan Washington meningkatkan daya tarik aset safe haven seperti emas. Logam mulia kembali mencapai rekor tertinggi - dan yen Jepang, sekaligus melemahkan dolar.
Emas naik 0,6% lagi di sesi terakhir mencapai level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu $4.234,41 per ons.
Nikkei menguat didorong saham-saham yang terkait dengan chip dan kecerdasan buatan mendorong penguatan indeks.
Saham Taiwan juga menguat. Demikian pula KOSPI di Korea Selatan melonjak dan indeks acuan ekuitas Australia naik. Ketiganya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Produsen cip Taiwan TSMC melaporkan laba pada hari yang sama, setelah produsen alat pembuat chip asal Belanda ASML melaporkan pesanan. Laba operasional TSMC kuartal ketiga di atas ekspektasi pasar, didukung oleh lonjakan investasi AI.
Saham berjangka AS secara keseluruhan stagnan setelah S&P 500 menguat 0,4%, dan Nasdaq menguat 0,6%, yang didominasi saham teknologi. Semalam. Philadelphia SE Semiconductor Index melonjak 3%.
Optimisme atas narasi AI dan tanda-tanda kekuatan pendapatan bank AS yang kuat mencuri perhatian investor saham. Bahkan ketika Trump pada Rabu malam menyatakan bahwa AS "sedang berperang dagang dengan Tiongkok" - yang telah disimpulkan pasar dari komentar terbaru dari kedua belah pihak.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +0,98%
Topix (Jepang) +0,37%
Shanghai Composite (China) +0,10%
Shenzhen Component (China) +0,15%
CSI300 (China) +0,33%
Hang Seng (Hong Kong) -0,43%
Kospi (Korsel) +2,11%
Taiex (Taiwan) +1,42%
ASX200 (Australia) +0,81%
Asia Currencies
Yen naik 0,06% menjadi 150,96 per USD
SGD naik 0,12% menjadi 1,2947 per USD
AUD melemah 0,35% menjadi 0,649 per USD
Rupiah drop 0,02% menjadi 16.579 per USD
Rupee naik 0,32% ke 87,79 per USD
Yuan menguat 0,01% ke 7,1262 per USD
Ringgit naik 0,13% ke 4,2273 per USD
Baht melaju 0,09% ke 32,528 per USD
Oil
Laju harga minyak naik pada perdagangan hari Kamis (16/10) setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji akan berhenti membeli minyak dari Rusia. Rusia memasok 1/3 dari total impor minyak India.
Harga minyak mentah Brent naik 57 sen atau 0,9% menjadi $62,48 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 0,9%, atau 54 sen dan diperdagangkan pada $58,81.
Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa India akan menghentikan pembelian minyak dari pemasok utamanya, Rusia, dan AS selanjutnya akan mencoba membuat China melakukan hal yang sama sementara Washington mengintensifkan upaya untuk memotong pendapatan energi Moskow dan menekannya untuk merundingkan kesepakatan damai di Ukraina.
India dan Tiongkok adalah dua pembeli utama ekspor minyak mentah Rusia melalui laut, yang dikenai sanksi oleh AS dan Uni Eropa. Selama berbulan-bulan, Modi menolak tekanan AS untuk berhenti membeli minyak Rusia. Sementara para pejabat India membela pembelian tersebut sebagai hal yang vital bagi ketahanan energi nasional.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin