Industri Keramik Halal RI Didorong Naik Kelas

Upaya memperkuat daya saing industri halal di Indonesia terus bergulir. Salah satu subsektor yang mulai menunjukkan perkembangan adalah industri keramik halal. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri untuk memperluas sertifikasi dan penerapan standar halal dalam proses produksinya.

Sebagai bentuk apresiasi, Kemenperin memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang berkomitmen membangun ekosistem industri halal nasional, salah satunya PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia (HSI). Perusahaan ini menerima Piagam Penghargaan "Perusahaan Industri Perintis Keramik Halal - Subkategori Industri Besar" pada ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025, yang diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

CEO PT HSI, Arnold Prasetyo, mengatakan penghargaan tersebut menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan standar produksi. "Dengan penghargaan ini, kami tidak sekadar membangun produk, tetapi juga kepercayaan bahwa piring keramik halal Indonesia mampu bersaing di pasar global," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

HSI memastikan setiap tahap produksi - mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembakaran, pelapisan glasir, hingga pengecekan akhir - telah memenuhi Sistem Jaminan Halal (SJH) yang diakui lembaga sertifikasi terkait. Pendekatan ini diharapkan mampu memperkuat posisi produk tableware halal Indonesia di pasar ekspor.

Selain menerima penghargaan IHYA, HSI juga mendukung penyelenggaraan Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) yang menjadi bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 8-12 Oktober 2025. Melalui brand Hapita Tableware, HSI menjadi sponsor utama kompetisi tersebut untuk ketiga kalinya.

Melalui partisipasi di IHYA dan IN2HCC, HSI berharap industri keramik halal nasional dapat terus tumbuh, memperkuat rantai pasok halal, serta membuka peluang ekspor bagi produk manufaktur Indonesia.