Rupiah Melemah Tipis Saat Pasar Hati-Hati Menanti Keputusan The Fed Oktober

avatar
· 阅读量 13
  • Rupiah melemah tipis 5 poin atau 0,03% ke level Rp16.581 per dolar AS pada Kamis (16/10), karena pelaku pasar bersikap hati-hati menanti keputusan The Fed bulan Oktober yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
  • Nada dovish Jerome Powell dan laporan Beige Book yang menunjukkan perlambatan ekonomi serta pasar tenaga kerja AS memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan.
  • Dari dalam negeri, ULN Indonesia turun ke USD431,9 miliar pada Agustus 2025. Menurut BI, posisi utang masih dikelola secara hati-hati dan membantu menjaga stabilitas rupiah di tengah tekanan eksternal dan ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.

Ipotnews - Nilai tukar rupiah melemah tipis pada akhir perdagangan hari ini, seiring sikap hati-hati pelaku pasar menjelang keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) bulan Oktober 2025.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (16/10) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp16.581 per dolar AS, posisi tersebut melemah 5 poin atau 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan Rabu sore (15/10) di level Rp16.576 per dolar AS.
Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah yang cenderung melemah terbatas dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS dan kehati-hatian pasar terhadap arah kebijakan moneter The Fed.
"Pelaku pasar menahan diri menjelang keputusan suku bunga The Fed pada Oktober ini. Ekspektasi pasar sudah mengarah pada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, disusul potensi pemangkasan lanjutan di Desember," kata Ibrahim dalam siaran pers, sore ini.
Ia menjelaskan, nada dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya minggu ini memperkuat keyakinan bahwa bank sentral AS akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Laporan Beige Book Federal Reserve yang dirilis Rabu kemarin juga menunjukkan aktivitas ekonomi AS relatif stagnan dalam beberapa pekan terakhir, dengan permintaan yang melambat dan tanda-tanda awal pelemahan pasar tenaga kerja.
"Kondisi ekonomi yang moderat dan sinyal melambatnya tenaga kerja membuat peluang pemangkasan suku bunga makin kuat," ujar Ibrahim.
Di sisi lain, meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok turut membebani sentimen global. Washington mengancam tarif baru terhadap produk-produk asal Tiongkok, sementara Beijing memperluas kontrol ekspor bahan tanah jarang.
"Ketegangan perdagangan dan penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan menambah ketidakpastian dan berpotensi menekan sentimen risiko di pasar keuangan global," imbuhnya.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2025 mencapai US$431,9 miliar, sedikit turun dibandingkan Juli 2025 sebesar US$432,5 miliar. Secara tahunan, ULN tumbuh 2% (yoy), melambat dari 4,2% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh berkurangnya aliran modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) di tengah ketidakpastian global. BI menegaskan pengelolaan ULN dilakukan secara hati-hati, terukur, dan akuntabel, dengan porsi terbesar diarahkan untuk sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Menurut Ibrahim, data ULN yang tetap terjaga membantu menjaga stabilitas domestik, meski tekanan eksternal masih kuat.
"Selama cadangan devisa memadai dan BI menjaga intervensi yang terukur, pelemahan rupiah akan tetap terkendali," tutur Ibrahim.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest