 
            Insiden kebakaran di salah satu smelter kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah, menjadi pengingat pentingnya memperkuat standar keselamatan kerja di tengah pesatnya geliat hilirisasi mineral nasional. Keberhasilan hilirisasi, menurut para legislator, tak hanya diukur dari besarnya nilai ekspor, tetapi juga dari kesiapan industri dalam melindungi tenaga kerja dan mengelola risiko operasional.
Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Beniyanto Tamoreka, menilai momentum ini seharusnya menjadi titik evaluasi menyeluruh bagi industri pengolahan mineral di Tanah Air.
"Hilirisasi nikel membawa multiplier effect yang besar bagi ekonomi daerah. Namun untuk menjaga keberlanjutan industri, aspek keselamatan dan tata kelola harus ditempatkan sebagai elemen strategis, bukan pelengkap administratif," ujar Beniyanto, Kamis (16/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lima tahun terakhir, kawasan industri berbasis nikel seperti Morowali, Konawe, dan Halmahera mencatat pertumbuhan signifikan. Data Kementerian ESDM menunjukkan, nilai ekspor produk hilirisasi nikel menembus lebih dari US$ 33 miliar pada 2024. Namun, seiring meningkatnya investasi dan kapasitas produksi, risiko keselamatan kerja di industri smelter juga ikut naik.
Beniyanto menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah untuk memperkuat standar teknis keselamatan yang mengikuti benchmark global. Ia juga mendorong penerapan audit K3 berkala, integrasi pelaporan insiden, dan kesiapsiagaan evakuasi darurat di setiap kawasan industri.
"Indonesia sedang bergerak menuju status pusat pemurnian nikel dunia. Untuk itu, industri hilir kita juga harus memenuhi parameter ESG dan industrial safety agar kompetitif di pasar global," tambahnya.
Sebagai legislator asal Sulawesi Tengah, Beniyanto memastikan DPR mendukung langkah pemerintah memperkuat kebijakan preventif, termasuk perlindungan tenaga kerja lokal dan peningkatan kompetensi operator industri.
"Investasi jangka panjang membutuhkan kepastian, dan kepastian itu hadir jika industri mampu menunjukkan kepedulian pada keselamatan, lingkungan, dan kualitas SDM. Ini bukan sekadar regulasi, melainkan fondasi industri yang berkelanjutan," tutupnya.
作者:Rista Rama Dhany -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()