Bursa Sore: Saham Asia Kuat, AS Isyaratkan Jeda Tarif, IHSG Betah di Zona Hijau

• IHSG naik 0,91% ke level 8.124 pada akhir perdagangan Kamis (16/10), dengan nilai transaksi Rp19,49 triliun.
• Sebagian besar bursa Asia menguat berkat reli saham chip dan optimisme pada sektor AI, setelah TSMC mencatat rekor pendapatan.
• Harga minyak Brent naik 0,9% ke $62,47/barel dan WTI naik 1% ke $58,85/barel, dipicu pernyataan Trump bahwa India akan berhenti membeli minyak Rusia.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) betah di zona hijau sampai akhir perdagangan hari Kamis (16/10). IHSG bertambah 73 poin (+0,91%) ke posisi 8.124.
Saham top gainers: , , , , , , . Saham teraktif: , , , , , , .
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 271,94 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp19,49 triliun.
Sektor kesehatan paling jawara setelah naik terkuat 2,85%. Sementara itu sektor infrastruktur turun terdalam 0,44%.
Bursa Asia
Sebagian besar pasar saham Asia ke zona hijau pada perdagangan hari Kamis (16/10) seiring keperkasaan saham pembuat Chip menyusul reli kuat emiten sejenis di bursa Wall Street.
Pada saat yang sama, ketegangan perdagangan yang memanas antara Beijing dan Washington meningkatkan daya tarik aset safe haven seperti emas - yang kembali mencapai rekor tertinggi - dan melemahkan dolar.
Emas naik sebanyak 0,8% di sesi terakhir mencapai level tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu $4.241,77 per ons.
Nikkei Jepang menghijau dengan saham-saham yang terkait dengan chip dan kecerdasan buatan mendorong penguatan indeks. Indeks Philadelphia SE Semiconductor melonjak 3%.
Momentum ini meningkat setelah produsen chip Taiwan TSMC membukukan kenaikan pendapatan yang mencapai rekor. TSMC juga diuntungkan oleh perkembangan politik yang mendorong upaya Sanae Takaichi, seorang pegiat fiskal, untuk menjadi perdana menteri Jepang.
Optimisme atas narasi AI dan tanda-tanda pendapatan bank AS yang kuat mencuri perhatian investor saham. Bahkan ketika Trump mengumumkan pada Rabu malam bahwa AS "sedang dalam perang dagang dengan Tiongkok" - mengonfirmasi apa yang telah disimpulkan pasar dari komentar terbaru dari kedua belah pihak.
Ada beberapa tanda-tanda harapan akan meredanya ketegangan perdagangan. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan perpanjangan penangguhan tarif saat ini dimungkinkan. Trump masih berharap untuk bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini.
"Ketegangan ini hanya akan mereda sepenuhnya ketika Tiongkok menarik kembali ancaman pembatasan ekspor logam tanah jarang dan AS membalikkan kenaikan tarif menjadi 100% yang dijadwalkan pada 1 November. Hingga saat itu, kekhawatiran akan tetap ada di pasar," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com seperti dikutip Reuters.
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +1,27% ke 48.277
Topix (Jepang) +0,62% ke 3.203
Shanghai Composite (China) +0,10% ke 3.916
Shenzhen Component (China) -0,25% ke 13.086
CSI300 (China) +0,26% ke 4.618
Hang Seng (Hong Kong) -0,09% ke 25.888
Kospi (Korsel) +2,49% ke 3.748
Taiex (Taiwan) +1,36% ke 27.647
ASX200 (Australia) +0,86% ke 9.068
Asia Currencies
Yen drop 0,06% menjadi 151,14 per USD
SGD naik 0,08% menjadi 1,2952 per USD
AUD melemah 0,05% menjadi 0,651 per USD
Rupiah drop 0,03% menjadi 16.581 per USD
Rupee naik 0,21% ke 87,88 per USD
Yuan menguat 0,03% ke 7,1249 per USD
Ringgit naik 0,13% ke 4,2273 per USD
Baht melemah 0,04% ke 32,569 per USD
Bursa Eropa
Market saham Eropa naik tipis pada hari Kamis (16/10) karena investor mencerna kinerja laba emiten kuartal III yang beragam. Saham Eropa sebelumnya menjalani beberapa sesi yang sulit ditandai oleh kekhawatiran tentang tarif.
Indeks acuan pasar saham Eropa, STOXX 600 naik 0,06%. Sektor perjalanan dan liburan mengimbangi keuntungan pada saham makanan dan minuman.
Saham Nestle naik 7,59% setelah perusahaan makanan kemasan terbesar di dunia melaporkan pertumbuhan penjualan yang lebih baik dari perkiraan dan CEO baru Philipp Navratil mengumumkan pemutusan hubungan kerja sebanyak 16.000.
Pembuat minuman beralkohol asal Prancis Pernod Ricard turun 0,77% setelah melaporkan penurunan penjualan kuartal pertama sebesar 7,6% yang ditandai dengan melemahnya permintaan konsumen dan berkurangnya stok di Tiongkok dan Amerika Serikat.
Oil
Harga minyak naik pada perdagangan hari Kamis (16/10) sore setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan Perdana Menteri India Narendra Modi telah berjanji akan berhenti membeli minyak dari Rusia.
Harga minyak mentah Brent naik 56 sen atau 0,9% menjadi $62,47 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 58 sen, atau 1%, menjadi $58,85 per barel.
Kedua kontrak harga tersebut menyentuh level terendah sejak awal Mei pada sesi sebelumnya akibat ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Dan juga faktor peringatan Badan Energi Internasional bahwa surplus besar tahun depan karena produsen OPEC + dan pesaingnya meningkatkan produksi di tengah permintaan yang lemah.
Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa India - yang mengandalkan pemasok utamanya, Rusia, untuk sekitar sepertiga impor minyaknya - akan menghentikan pembelian minyak dari Rusia. AS selanjutnya akan mencoba membuat China melakukan hal yang sama. Di sisi lain Washington mengintensifkan upaya untuk memotong pendapatan energi Moskow dan menekannya untuk merundingkan kesepakatan damai di Ukraina.
Namun, India menyatakan pada hari Kamis bahwa dua tujuan utama negaranya adalah memastikan harga energi yang stabil dan mengamankan pasokan. Pernyataan Kementerian Luar Negeri tidak merujuk pada komentar Trump tentang pembelian minyak Rusia oleh India.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin