Bursa Pagi: Asia Dibuka Melanjutkan Pelemahan Wall Street, Potensi Laju IHSG Rawan Terkoreksi

• Menjelang akhir pekan, bursa saham Asia dibuka melemah mengikuti tekanan dari Wall Street akibat kekhawatiran terhadap sektor perbankan dan ketegangan dagang.
• Investor menanti hasil kinerja TSMC , sementara ekspor nonmigas Singapura melonjak tajam 6,9% pada September.
• IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan kenaikan terbatas, namun masih rawan koreksi.

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (17/10), bursa saham Asia dibuka melemah, mengikuti pelemahan indeks saham acuan Wall Street, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap sektor perbankan dan ketegangan perdagangan.
Saham bank regional dan bank investasi anjlok di AS karena meningkatnya kekhawatiranakan potensi kredit bermasalah yang tersembunyi di AS.
Di Asia, investor akan mencermati raksasa semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. ( TSMC ) yang mengumumkan hasil kinerja kuartal ketiganya setelah pasar Taiwan tutup pada Kamis.
Sementara itu, ekspor nonmigas Singapura menunjukkan rebound tajam pada September, melonjak 6,9% dibandingkan tahun sebelumnya, berlawanan dengan perkiraan penurunan 2,1% dan membalikkan penurunan 11,3% pada Agustus.
Perdagangan saham hari ini dibuka dnega mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,6%. Indeks berlanjut bertahan dengan penurunan 0,6% ke 9.013,90 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun 0,47%, tapi Kosdaq justru menguat 0,15%. Kospi berlanjut melemah 0,17% di posisi 3.741,89.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melorot 0,71% (-344,47 poin) ke 47.933,27, setelah dibuka merosot 1% dan Topix melorot 0,83%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan berupaya melanjutkan kenaikan namun berisiko berbalik arah. IHSG mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melaju 0,91% ke level 8.124. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange juga melaju 0,90% ke USD17,38.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpeluang melanjutkan kenaaikan namun rawan terkoreksi dibayangi  net sell  investor asing. Secara teknikal indeks dalam fase konsolidasi berpotesi menguat selama bertahan di atas level psikologis 8.000 dengan potensi menuju area resistance 8.200. Potensi upside yang terbatas. MA20 dan MA60 menunjukkan penguatan, namun indikator Stochastics dan RSI masih negatif,
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup melemah. Pasar mengkhawatirkan kesehatan bank regional AS dan meningkatnya tensi perdagangan AS-China. Rilis indeks Bisnis Philadelphia Fed untuk Oktober turun 12,8 poin, berlawanan dengan proyeksi kenaikan 8,5 poin. Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500, melemah, dipimpin sektor keuangan yang anjlok 2,75%, diikuti energi yang merosot 1,12%.
Saham Zions Bancorporation rontok 13% setelah melaporkan kerugian tak terduga, memicu kekhawatiran baru tekanan kredit tersembunyi di sektor perbankan. Western Alliance juga jatuh 10,8% usai mengajukan gugatan penipuan. Saham teknologi terkait AI melemah. Palantir dan Meta merosot 0,8%. Tesla anjlok 1,5%. Tapi Salesforce meloncat 4%. Saham asuransi melemah. Travelers Co. ambles 3%. Marsh & McLennan terjungkal 8,5%.

• S&P 500 melorot 0,63% (-41,99 poin) ke posisi 6.629,07.
• Nasdaq Composite turun 0,47% (-107,54 poin) jadi 22.562,54.
• Dow Jones Ind.Avrg. drop 0,65% (-301,07 poin) ke 45.952,24.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir menguat. Bursa saham Prancis menghijau, setelah pemerintah Prancis selamat dari dua mosi tidak percaya dan menangguhkan reformasi pensiun. Secara keseluruhan, pasar saham Eropa menguat di tengah meredanya risiko politik di Prancis, dukungan dari laporan keuangan positif, dan optimisme investor terhadap stabilitas ekonomi kawasan. Saham  blue-chip  Prancis melesat 1,4%,  yield  obligasi pemerintah 10 tahun turun, dan euro menguat.
Indeks STOXX 600 meningkat 0,69% ke 571,66, ditopang sektor makanan dan minuman. Saham Nestle meljit 9,3%, didorong penjualan kuat dan rencana PHK 16.000 karyawan. Saham produsen peralatan laboratorium Sartorius, Jerman dan anak usahanya Sartorius Stedim Biotech, Prancis melesat 7,6% dan 9,6%, Pernod Ricard meloncat 4%.Tapi operator hotel dan restoran Inggris, Whitbread terjungkal 10,3%. Merck KGaA ambles 3,9%.

• DAX 40 Jerman naik 0,38% (90,82 poin) menjadi 24.272,19.
• FTSE 100 Inggris menguat 0,12% (11,34 poin) di 9.436,09.
• CAC 40 Prancis melonjak 1,38% (111,59 poin) ke 8.188,59.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York tadi malam ditutup melemah. Ketegangan dagang AS-China dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed terus membebani dolar. China menolak seruan Gedung Putih untuk mencabut pembatasan ekspor mineral tanah jarang, dan menuduh AS "menyebarkan kepanikan." Yield US Treasury 10 tahun bertahan di atas 4%, menambah tekanan dolar.
Euro menguat. PM Prancis Sebastien Lecornu berhasil lolos dari dua mosi tidak percaya di parlemen. Yen menguat setelah pejabat Bank of Japan, Seiichi Shimizu, menegaskan perlunya kehati-hatian dalam proses normalisasi kebijakan moneter.Yuan China melesat ke level tertinggi dua pekan di tengah ketidakpastian ekonomi AS. Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,33% menjadi 98,35.
Kurs spot dolar

Sumber : Bloomberg.com, 16/10/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup merosot lebih dari 1%. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin sepakat bertemu untuk bahas perdamaian Ukraina. Kenaikan tajam persediaan minyak AS 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta, dan produksi yang mencapai rekor 13,6 juta bph, menekan harga lebih lanjut.
Beberapa kilang India dikabarkan sedang bersiap untuk memangkas bertahap impor minyak Rusia. Namun, New Delhi mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah memastikan harga energi yang stabil dan mengamankan pasokan. Inggris juga menjatuhkan sanksi baru terhadap Rosneft dan Lukoil.

• Harga Brent berjangka drop 85 sen (-1,37%) ke USD61,06 per barel.
• Harga WTI berjangka anjlok 81 sen (-1,39%) ke USD57,46 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat. Harga emas menembus rekor USD4.300 pro ounce didorong peningkatan ketegangan AS-China dan ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini. Kenaikan emas lebih dari 60% sepanjang tahun ini.
Lompatan emas didukung kombinasi sejumlah faktor; meningkatnya ketegangan geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif, pembelian besar-besaran oleh bank sentral, tren de-dollarisation, serta arus masuk kuat ke instrumen ETF berbasis emas. Harga logam mulai lainnya; perak melonjak 1,4% ke USD53,83 per ounce, platinum dan paladium meloncat 3% dan 3,2% ke level USD1.704,10 dan USD1.704,10.

• Harga emas spot meloncat 2,62% ke level USD4.317,79 per ounce.
• Harga emas berjangka AS melompat 2,5% ke USD4.304,60 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)