Harga CPO Menguat Lagi, Meski Permintaan India Melemah

JAKARTA, investor.id -Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) menguat lagi pada Kamis (16/10/2025), reli dua hari beruntun. Meski sebelumnya sempat terkoreksi akibat melemahnya permintaan dari India dan tekanan dari harga soyoil yang lebih murah.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Kamis (16/10/2025), kontrak berjangka CPO untuk November 2025 naik 2 Ringgit Malaysia menjadi 4.331 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Desember 2025 stabil di 4.477 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Januari 2026 meningkat 8 Ringgit Malaysia menjadi 4.520 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Februari 2026 terkerek 18 Ringgit Malaysia menjadi 4.533 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Maret 2026 terkerek 18 Ringgit Malaysia menjadi 4.518 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO April 2026 meningkat 21 Ringgit Malaysia menjadi 4.493 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Trading View, harga CPO di Bursa Malaysia Derivative ditutup menguat lagi, meski sebelumnya sempat terkoreksi akibat melemahnya permintaan dari India dan tekanan dari harga minyak kedelai yang lebih murah.
Pasar sempat turun setelah kabar bahwa impor minyak sawit India mencapai level terendah dalam empat bulan, karena para penyuling beralih ke minyak kedelai yang lebih murah.
Tertekan Minyak Kedelai
Direktur Pelindung Bestari Paramalingam Supramaniam mengatakan, harga kedelai dan minyak kedelai yang lebih rendah menekan permintaan minyak sawit.
Menurut Solvent Extractors' Association of India, impor minyak sawit India pada September turun ke level terendah sejak Mei, sementara pengiriman soyoil mencapai level tertinggi lebih dari tiga tahun.
Di pasar global, kontrak minyak kedelai Dalian naik 0,15%, sedangkan kontrak palm oil CPO turun 0,04%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga naik 0,47%. Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaing, karena bersaing memperebutkan pangsa pasar global.

Sumber : investor.id