JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada turun tipis Jumat (17/10/2025) siang, tapi ekonom memprediksi menguat seiring meningkatnya harapan pemangkasan The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 10.24 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini turun tipis sebesar 5 poin (0,03%) ke level Rp 16.586 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat turun 0,15% ke level 98,19.
Sedangkan pada perdagangan Kamis (16/10/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 5 poin di level Rp 16.581.
Dikutip dari Antara, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar (kurs) menguat seiring probabilitas penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 basis points (bps) untuk sisa tahun 2025 terus meningkat.
"Gubernur Christopher Waller mengindikasikan bahwa anggota FOMC (Federal Open Market Committee) berpotensi melanjutkan penurunan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps, sementara pejabat yang baru diangkat, Stephen Miran, menegaskan kembali dukungannya terhadap penurunan suku bunga sebesar 50 bps bulan ini," ujarnya.
Selain itu, aksi jual di pasar modal AS di tengah peningkatan ketidakpastian di sektor perbankan menyusul laporan aktivitas penipuan turut berpotensi melemahkan kurs dolar AS.
"Untuk hari ini, rupiah diperkirakan akan tetap berada di kisaran Rp16.500-Rp16.600 per dolar AS," ungkap Josua.
Secara keseluruhan, indeks dolar AS pada Kamis (16/10/2025) turun 0,46% menjadi 98,34, sementara yield UST 10-tahun turun 5 bps. Sementara itu, DJIA , S&P 500, dan NASDAQ masing-masing turun 0,65%, 0,63%, dan 0,47%.
Sentimen Domestik
Meninjau sentimen dari domestik, berdasarkan data hari Kamis (16/10/2025), Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menguat 0,91% ke level 8.125, sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 5,97%, yang menandai level terendah sejak awal 2021.
Sebagian besar yield SBN dalam rupiah turun 7-11 bps, kecuali tenor 5 tahun, menyusul tren penurunan yield UST. Yield SBN seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing berada di level 5,34% (0 bps), 5,96% (-7 bps), 6,41% (-10 bps), dan 6,55% (-11 bps).
Volume perdagangan obligasi pemerintah mencapai Rp36 triliun pada Kamis (16/10/2025), turun dari Rp51,86 triliun pada Rabu (15/10/2025).
Kepemilikan investor asing sedikit meningkat sebesar Rp0,04 triliun menjadi Rp901 triliun per 15 Oktober 2025, yang mencakup 14,06% dari total.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()