
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak perusahaan dan investor India untuk menjajaki berbagai peluang kemitraan dengan pelaku usaha Indonesia. Hal ini sebagai upaya memperluas hubungan bilateral di sektor industri.
Ia menyebutkan, ada sejumlah sektor strategis yang dapat dijajaki oleh pengusaha India. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan delegasi buyer India pada Kamis, (16/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Saya mendorong perusahaan dan investor India untuk menjajaki kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya di bidang manufaktur, pengolahan makanan, dan industri hijau," ujar Budi, dikutip Jumat (17/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menerangkan pertemuan ini menjadi momentum penting penguatan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan India sebagai dua mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik.
Baca juga: Resmi Dibuka, TEI Ke-40 Pertemukan Pengusaha Lokal dengan 8.045 Buyer |
"India merupakan mitra strategis yang berpotensi besar untuk memperdalam kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Kami berharap, pertemuan ini dapat membuka peluang baru bagi peningkatan perdagangan, investasi, dan kolaborasi industri antara kedua negara," tutur Budi.
Beberapa asosiasi pengusaha seperti Southern Gujarat Chamber of Commerce and Industry (SGCII), MSME Business Forum India, Goldfinch India Business Association, Halal India, dan Bangalore Furnitures Associations hadir dalam pertemuan tersebut.
Tak hanya itu, sejumlah perusahaan besar India seperti Godrej, Ashok Leyland dan industri besar lain yang bergerak di sektor komoditas pertanian, furnitur, dan industri kreatif.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi buyer India menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang dinilai berjalan sukses dan memberikan banyak peluang kemitraan.
Budi menyebut para pengusaha India telah menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama investasi dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya dalam memperluas akses pasar produk manufaktur. Sejumlah sektor yang menjadi perhatian antara lain industri pengharum ruangan serta produk berbahan kertas.
India tercatat sebagai tujuan ekspor ke-4 terbesar dan sumber impor ke-10 terbesar bagi Indonesia. Periode Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar US$ 15,76 miliar dengan ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 12,59 miliar dan impornya US$ 3,17 miliar sehingga Indonesia menikmati surplus sebesar US$ 9,42 miliar.
Sementara pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 26,07 miliar dengan ekspor Indonesia sebesar US$ 20,38 miliar dengan impor sebesar US$ 5,68 miliar sehingga Indonesia surplus sebesar US$ 14,70 miliar.
Produk utama ekspor Indonesia ke India meliputi batu bara, minyak kelapa sawit dan turunannya, baja nirkarat, konsentrat tembaga, serta perhiasan. Sementara impor utama Indonesia dari India. adalah minyak olahan, kacang tanah, suku cadang kendaraan, dan produk otomotif.
(acd/acd)作者:Aulia Damayanti -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()