Sejumlah pegiat investasi tengah mengarahkan perhatian mereka ke emas. Hal ini disebabkan harga emas terus merangkak naik dari beberapa hari belakangan. Harga emas Antam 24 karat naik hingga Rp 78 ribu per gram menjadi Rp 2.485.000 per gram.
Seperti ditulis detikFinance, kenaikan harga emas hingga Rp 78 ribu per gram baru pertama kali ini terjadi. Kenaikan ini lebih besar dua kali lipat dari kenaikan tertinggi yang pernah terjadi yaitu Rp 30 ribu per gram, atau pernah di atas Rp 40 ribu per gram.
Berdasarkan pengamatan detikcom, kenaikan harga emas tertinggi terjadi pada Selasa (23/9) yaitu Rp 41 ribu per gram. Sehari sebelumnya, Senin (22/4), harga logam mulia Antam naik Rp 36 ribu per gram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip detikFinance, dalam sepekan terakhir, harga emas Antam masih tercatat dalam tren naik, dari rentang Rp 2.299.000-2.485.000 per gram. Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas Antam berada pada Rp 2.090.000-2.485.000 per gram.
Kenaikan harga emas yang menembus level psikologis ini salah satunya dipengaruhi oleh Meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Harga emas dunia saat ini mencapai US$4.300 per troy ons.
Atas peningkatan harga emas dunia ini, harga logam mulia di dalam negeri dipastikan akan terus menyesuaikan. Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat ekonomi dan komoditas, Ibrahim Assuaibi.
Ia memperkirakan harga emas dunia bisa mencapai US$ 3.850 per troy ons hingga akhir 2025, sehingga harga emas di Indonesia yang mengikuti harga global akan ikut naik di atas Rp 2.300.000 per gram.
"Di akhir tahun, kemungkinan besar di bulan Oktober-November US$ 3.850 per troy ons akan tercapai. Jadi, karena perang dagang ini luar biasa, bayangkan 100%, semua negara berdampak semua oleh Trump. Nah sedangkan Trump sendiri menjabat sampai tahun 2028," kata dia.
Lalu apakah sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi emas? Apa sinyal yang perlu diperhatikan investor sebelum harga emas berbalik arah? Menghadirkan Ibrahim Assuaibi, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.
Jelang petang nanti detikSore akan mengulas peningkatan kasus mirip COVID yang terjadi di area Jakarta. Melonjak sejak Juli 2025, Dinas Kesehatan Jakarta mencatat lebih dari 1,9 juta kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga Oktober 2025.
Besarnya penderita kasus ini disebabkan oleh mudahnya seseorang tertular yaitu melalui droplet dan aerosol.meski kasusnya hampir mendekati 2 juta, pihak terkait menyatakan jika kondisi ini masih dapat dikendalikan.
Apa saja gejala penyakit ini? Apakah berkaitan anomali cuaca beberapa waktu terakhir? Ikuti ulasannya bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.
Membahas topik lain, detikSore akan kembali mengulas kasus penutupan jalan oleh Warga Semarang bernama Ari Setiawan. Berdasarkan pantauan detikJateng pagar yang dibangun Ari di depan rumahnya kini telah dibongkar oleh Satpol PP.
Warga Jalan Sinar Mas VII Perumahan Sinar Waluyo, Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang itu pun berjanji untuk tidak lagi membuat gadung dengan memasang pagar melintang di jalan depan rumahnya. Apa sebab luluhnya sikap Ari? Ikuti laporan Jurnalis detikJateng selengkapnya.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
作者:20detik Signature -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()