Rupiah Melemah Tipis Karena Pasar Masih Tunggu Kepastian Pemangkasan Suku Bunga The Fed

avatar
· 阅读量 22
  • Rupiah melemah tipis ke level Rp16.590 per dolar AS pada Jumat (17/10), turun 0,05% seiring pelaku pasar masih menunggu kepastian pemangkasan suku bunga The Fed bulan Oktober.
  • Nada dovish Ketua The Fed Jerome Powell dan dukungan pejabat lain terhadap penurunan bunga 25 bps memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter di AS.
  • Dari dalam negeri, realisasi investasi kuartal III-2025 mencapai Rp491,4 triliun, naik 13,9% YoY, menjadi faktor penahan pelemahan rupiah di tengah tekanan eksternal dan ketegangan geopolitik global.

Ipotnews - Nilai tukar rupiah melemah tipis pada akhir perdagangan minggu ini, seiring pelaku pasar menunggu kepastian arah kebijakan suku bunga acuab bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (17/10) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp16.590 per dolar AS, posisi tersebut melemah 9 poin atau 0,05% dibandingkan penutupan perdagangan Kamis sore (16/10) di level Rp16.581 per dolar AS.
Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah hari ini masih bersifat terbatas, seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan Oktober.
"Nada dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell dan sejumlah pejabat lainnya semakin memperkuat keyakinan pasar bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin akan terjadi bulan ini," kata Ibrahim dalam riset tertulis yang diterima, sore ini.
Menurutnya, arah kebijakan moneter AS kini bergantung pada data, terutama terkait inflasi dan pasar tenaga kerja yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Gubernur The Fed Christopher Waller bahkan secara terbuka mendukung pemangkasan bunga 25 bps, sedangkan Gubernur baru Stephen Miran mendorong langkah pelonggaran yang lebih agresif.
Dari sisi geopolitik, pasar global juga diwarnai meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Presiden AS Donald Trump berencana memberlakukan tarif tambahan 100% pada seluruh impor dari Tiongkok mulai bulan depan, sebagai respons atas pembatasan Beijing terhadap ekspor logam tanah jarang.
Selain itu, rencana pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Budapest juga menjadi sorotan pasar, di tengah perang yang masih berlangsung di Ukraina. Situasi politik AS pun kian rumit dengan penutupan pemerintahan (government shutdown) yang memasuki minggu ketiga dan mengganggu rilis data ekonomi penting.
Meski tekanan eksternal cukup besar, faktor domestik masih memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) mencatat realisasi investasi kuartal III-2025 mencapai Rp491,4 triliun, tumbuh 13,9% year on year (YoY). Secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2025 sudah mencapai Rp1.434,3 triliun atau 75,3% dari target tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun.
Investasi di luar Pulau Jawa mendominasi dengan porsi 54,1%, sedangkan di Jawa mencapai 45,9%. Kenaikan investasi juga turut mendorong penyerapan tenaga kerja hingga 696.478 orang selama kuartal III-2025, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Data investasi yang solid memberikan sentimen positif bagi perekonomian domestik dan bisa menjadi faktor penahan depresiasi rupiah dalam jangka pendek," ungkap Ibrahim.
Secara keseluruhan, Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah pada pekan depan masih akan berada di kisaran Rp16.550-Rp16.650 per dolar AS, dengan arah jangka pendek bergantung pada sinyal kebijakan The Fed dan perkembangan tensi geopolitik global.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest