Harga Minyak Melemah di Tengah Meredanya Konflik Global dan Sinyal Kelebihan Pasokan

avatar
· 阅读量 23
  • Harga minyak global melemah secara mingguan -- meski sempat naik tipis pada akhir pekan, minyak Brent dan WTI tetap mencatat penurunan hampir 3% akibat proyeksi kelebihan pasokan dan meredanya ketegangan geopolitik.
  • Meredanya konflik global menekan harga minyak -- tercapainya gencatan senjata Israel-Hamas dan rencana pertemuan baru antara Trump dan Putin soal Ukraina mengurangi risiko geopolitik yang sebelumnya mendongkrak harga energi.
  • Faktor fundamental memperkuat tekanan harga -- IEA memproyeksikan kelebihan pasokan hingga 2026, sementara stok minyak mentah AS naik jauh di atas perkiraan akibat perawatan kilang dan rekor produksi minyak AS sebesar 13,636 juta barel per hari.

Ipotnews - Harga minyak mencatat kenaikan tipis pada Jumat (17/10) akhir pekan ini. Namun tetap menuju penurunan mingguan hampir 3% setelah Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan potensi kelebihan pasokan dan Presiden AS Donald Trump serta Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk kembali bertemu guna membahas situasi di Ukraina.
Harga minyak Brent ditutup di level 61,29 dolar AS per barel, naik 23 sen atau 0,38%. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir di 57,54 dolar AS per barel, naik 8 sen atau 0,14%.
Trump dan Putin pada Kamis lalu sepakat untuk menggelar pertemuan puncak lanjutan terkait perang di Ukraina dalam dua pekan mendatang di Hungaria. Kesepakatan tersebut muncul setelah tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza yang setidaknya untuk sementara waktu menghentikan pertempuran.
Pada saat yang sama, Ukraina dikabarkan mengirim delegasi ke Gedung Putih untuk meminta tambahan dukungan militer, termasuk rudal jarak jauh buatan AS. Sementara Washington mendesak India dan Tiongkok untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
"Kita baru saja menyaksikan perjanjian damai sekali dalam satu generasi di Timur Tengah, Iran telah dinetralisasi, dan kini ada kemajuan di Ukraina. Risiko geopolitik yang sebelumnya besar kini menyusut drastis," ujar Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.
Penurunan harga minyak pekan ini juga dipicu oleh meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok, yang menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan turunnya permintaan energi.
"Situasi ini benar-benar menghancurkan kepercayaan pasar," kata Jorge Montepeque, direktur pelaksana di Onyx Capital Group, yang memperkirakan ekonomi AS akan segera terdampak.
Pada Jumat dini hari, terjadi kebakaran di kilang BP di Whiting, Indiana. Flynn menjelaskan bahwa dampaknya diperkirakan hanya akan terbatas di wilayah Midwest.
Patrick DeHaan, kepala analisis minyak di GasBuddy, mengatakan pasar bahan bakar di sekitar wilayah Great Lakes kemungkinan akan melonjak.
"Harga bensin di kawasan Great Lakes melonjak akibat kebakaran kilang BP tadi malam dan bisa segera memicu kenaikan harga eceran," tulis DeHaan di platform X. "Untuk saat ini, harga grosir menunjukkan potensi kenaikan sekitar 20 sen per galon."
Tekanan terhadap harga minyak juga datang dari proyeksi IEA mengenai kelebihan pasokan minyak global yang diperkirakan meningkat pada 2026. Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 3,5 juta barel dalam sepekan terakhir menjadi 423,8 juta barel -- jauh di atas perkiraan kenaikan 288.000 barel dari survei Reuters.
Kenaikan persediaan yang lebih besar dari perkiraan itu sebagian besar disebabkan oleh menurunnya tingkat pemrosesan kilang yang memasuki periode perawatan rutin di musim gugur. Data juga menunjukkan produksi minyak AS meningkat menjadi 13,636 juta barel per hari, level tertinggi sepanjang sejarah.
(reuters/mk/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest