
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) beberapa waktu lalu diguyur dana pemerintah Rp 200 triliun. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan likuiditas dan penyaluran kredit perbankan.
Head of Transaction Banking Standard Chartered Indonesia, Jenny Tantono mengatakan, dampak guyuran Rp 200 triliun ke Himbara bisa meningkatkan likuiditas perbankan, namun butuh waktu.
"Sekarang Rp 200 triliun itu masuk ke Himbara Bank aja, tapi ada impact nggak? Ada, tapi mungkin nggak immediately, tapi kita bisa melihat itu di beberapa bulan kemudian, seharusnya itu akan merilekskan kondisi liquidity yang ada di Indonesia," katanya, ditulis Sabtu (18/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Purbaya Ungkap Hasil Kucuran Rp 200 T ke Bank BUMN: Demand Tumbuh Lagi! |
Jenny melanjutkan, guyuran Rp 200 triliun tersebut juga menurunkan biaya dana (cost of fund).
"Tapi yang Rp 200 triliun itu adalah rupiah. Itu adalah cara menurunkan cost of fund, suku bunga untuk rupiah dulu. Jadi, kalau ditanyain Standard Chartered apakah kita melihat ada benefitnya? Ada benefitnya. Mungkin nggak overnight, nggak dalam satu malam," tuturnya.
Ia berharap dampak dari guyuran Rp 200 triliun ke Himbara juga bisa memperkuat stabilitas keuangan dan juga menurunkan biaya dana. Selain itu, penyaluran kredit juga diharapkan bisa tumbuh lebih baik.
"Tapi mudah-mudahan menuju akhir tahun, itu akan membuat stabilitas dan cost of fund perbankan itu mulai turun,dan itu akan membantu loan growth kita di akhir tahun ini," ujarnya.
Sebagai informasi, penyaluran dana Rp 200 triliun ke Himbara masing-masing sebagai berikut, Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, dan BSI Rp 10 triliun.
(ara/ara)作者:Ardan Adhi Chandra -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
加载失败()