- Motor Ekonomi Malaysia
- Tarif AS
Ekonomi Malaysia tumbuh 5,2% pada kuartal III-2025 dibandingkan kuartal sebelumnya (QtQ). Angka ini meningkat dibandingkan paruh pertama tahun ini berkat konsumsi domestik yang kuat, di tengah penerapan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pada kuartal II yang lalu, ekonomi Malaysia tumbuh 4,4% secara tahunan (YoY). Angka ini menyamai laju yang tercatat pada kuartal I, meskipun terjadi perlambatan ekspor.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (18/10/2025), peningkatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal Juli-September ini didukung oleh kinerja yang solid di semua sektor. Departemen Statistik melaporkan, kinerja solid didukung dengan permintaan domestik yang terus mendorong pertumbuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Purbaya Pede Perluasan Program BLT Bisa Genjot Ekonomi Tumbuh 5,7% |
Motor Ekonomi Malaysia
Kepala Statistik Mohd Uzir Mahidin mengatakan, konsumsi domestik kembali didorong oleh serangkaian langkah pemerintah untuk mendukung perekonomian, termasuk penurunan suku bunga pada Juli dan pencairan bantuan tunai satu kali kepada warga Malaysia yang memenuhi syarat pada Agustus.
"Investasi modal yang berkelanjutan dan meningkatnya permintaan eksternal semakin mendorong ekspansi ekonomi, meskipun terdapat hambatan dari kebijakan perdagangan yang tidak pasti," ujar Mohd Uzir.
Angka PDB kuartal III final diperkirakan dirilis pada 14 November. Perekonomian Malaysia diproyeksikan tumbuh antara 4-4,8% tahun ini, melambat dari 5,1% tahun lalu akibat ketidakpastian seputar perdagangan global dan tarif.
Baca juga: Purbaya Akui Blokir Anggaran Bikin Penyerapan Kementerian PU Rendah |
Tarif AS
Pada Agustus kemarin, Malaysia terkena pungutan tarif 19% untuk barang-barang impor Malaysia yang masuk ke AS. Sementara itu pada bulan ini, pemerintah Malaysia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi berada di kisaran antara 4-4,5% di tahun depan.
Mohd Uzir mengatakan, sektor jasa tumbuh 5,1% dari tahun sebelumnya pada kuartal III, sementara manufaktur naik 4,0%. Sektor pertambangan melonjak 10,9% setelah turun 5,2% pada kuartal sebelumnya, sementara konstruksi naik 11,2%.
Data terpisah yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan ekspor melonjak menjadi 12,2% secara tahunan pada September, naik dari 1,9% pada Agustus dan melampaui perkiraan analis sebesar 3,4%.
(shc/ara)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()