IDXChannel – Gelombang gagal bayar sejumlah korporasi besar Amerika Serikat (AS) memicu kekhawatiran pasar keuangan global. Meski otoritas dan sebagian analis masih menyebut kasus-kasus ini sebagai persoalan lokal, pasar melihat pola yang mengingatkan pada krisis keuangan 2008.
Menurut riset Kiwoom Sekuritas, yang terbit pada 17 Oktober 2025, pemicu utama datang dari First Brands, perusahaan consumer goods yang mengajukan perlindungan kebangkrutan (Chapter 11) setelah terungkap adanya dugaan ketidakteraturan pembukuan.
Prabowo Sebut 36,2 Juta Orang Telah Terima MBG, Setara 1,4 Miliar Porsi MakananSekitar USD2,3 miliar dikabarkan ‘menghilang’ dari neraca perusahaan tersebut. Sejumlah bank besar dan manajer aset mengaku memiliki eksposur terhadap obligasi, pinjaman, atau surat berharga terkait First Brands, meski dampak langsungnya disebut masih dapat diserap.
Kasus ini disusul oleh Tricolor Holdings, perusahaan pembiayaan mobil subprime, yang bangkrut di bawah Chapter 7. Perusahaan itu dituduh melakukan praktik “double pledging”, yakni menggadaikan aset yang sama kepada lebih dari satu kreditur.
Wall Street Pekan Depan: Menanti Laporan Keuangan Tesla-Netflix dan Data InflasiReuters melaporkan, dua kebangkrutan ini memicu kekhawatiran di Wall Street terkait efek ‘cockroaches’. Maksudnya, jika satu perusahaan bermasalah, bisa jadi ada banyak kasus tersembunyi lainnya.
作者:19/10/2025 10:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()