 
            Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya tips atau saran dan informasi investasi dari para influencer keuangan alias finfluencer. Sebab tak semua informasi yang disampaikan di media sosial benar adanya.
OJK menjelaskan Finfluencer atau financial influencer adalah mereka pembuat konten yang membahas topik keuangan seperti menabung, investasi, dan pengelolaan keuangan di media sosial.
Meski banyak yang bertujuan mengedukasi, namun ada juga di antara mereka yang hanya berpromosi produk tertentu tanpa dasar keuangan yang kuat. Karena itu kejelian masyarakat dalam membedakan informasi menjadi sangat penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak semua yang viral itu valid. Sebelum ikut saran dari finfluencer, pastikan kamu tau siapa mereka, apa latar belakangnya, dan apakah kontennya masuk akal buat kondisi keuanganmu sendiri," imbau OJK dalam unggahan Instagram resminya (sikapiuangmu), Minggu (19/10/2025).
| Baca juga: Menag Mau Bikin OJK Syariah, Rp 1.000 T Dana Umat Tak Lagi Bebas Dipakai | 
Sebab jika tak hati-hati dalam memilah informasi, alih-alih mendapat pengetahuan keuangan baru, besar kemungkinan yang bersangkutan malah terjebak penipuan.
"Ingat, keputusan keuangan yang bijak datang dari riset, bukan dari FYP. Gunakan konten finfluencer buat belajar, jangan langsung eksekusi tanpa mikir panjang!" tegas OJK.
Dijelaskan finfluencer edukatif biasanya kasih penjelasan yang lengkap, mulai dari manfaat, risiko, sampai konteks yang relevan. Mereka juga terbuka kalau ada kerja sama atau sponsor dan tak janji hasil instan.
Sebaliknya, influencer yang cuma kejar cuan sering banget memberikan klaim bombastis seperti "auto kaya dalam seminggu" atau "tanpa modal bisa untung besar."
Berikut Langkah Mengevaluasi Informasi Sebelum Ikut Saran Influencer:
1. Cek kredibilitasnya
Lihat apakah influencer terkait punya latar belakang pendidikan, pengalaman, atau sertifikasi di bidang keuangan.
2. Pastikan memiliki izin
Jika bertujuan memberikan edukasi, pastikan influencer memiliki izin sebagai penasihat investasi, sesuai POJK 13/2025 Pasal 109.
3. Nilai isi kontennya
Apakah saran yang diberikan logis dan seimbang, atau cuma fokus pada "hasil fantastis"?
4. Sesuaikan dengan kondisi keuangan
Jangan lupa, setiap orang punya situasi, tujuan, dan toleransi risiko berbeda. Yang cocok buat seseorang, belum tentu cocok buat orang lain.
5. Verifikasi dari sumber lain
Cek ke situs resmi OJK, portal edukasi finansial terpercaya, atau tanya ke perencana keuangan tersertifikasi (Certified Financial Planner/CFP).
(igo/kil)作者:Ignacio Geordi Oswaldo -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()