Sederet Jurus Pemerintah Dorong Daya Beli Kelas Menengah Setahun Terakhir

avatar
· 阅读量 7
Sederet Jurus Pemerintah Dorong Daya Beli Kelas Menengah Setahun Terakhir
Foto: Amanda Christabel
Jakarta

Pemerintah tengah merealisasikan 'peluru-peluru' penguatan ekonomi, salah satunya dengan memberikan stimulus bantuan langsung tunai (BLT) yang menyasar kelas bawah. Satu sisi, ada juga 'peluru' yang bakal digunakan pemerintah buat mendorong penguatan ekonomi di kelas menengah.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, menyebut pemerintah tengah mendorong geliat ekonomi di kelas menengah yakni dengan menyiapkan skema lapangan kerja formal dan menyediakan kredit untuk wirausahawan.

"Kalau dilihat karakteristik dari kelas menengah, itu 'kan mereka di pekerjaan formal dan di wirausaha. Pekerjaan formal tadi dengan berbagai program pemerintah, kita siapkan lapangan kerja yang formalnya. Untuk yang wirausaha, di 2025 ini kita punya kredit program yang nilainya sampai Rp 300 triliun," ujar Ferry dalam Forum Diskusi Capaian Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (20/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferry kemudian mengelaborasi, ketersediaan kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 282,57 triliun yang realisasinya sudah mencapai Rp 217 triliun. Kredit juga tersedia untuk sektor ketahanan pangan, padat karya, alat produksi pertanian, dan untuk pembelian mesin.

"Kredit usaha rakyat (KUR) ini ada Rp 282,57 triliun, sampai dengan data terakhir itu sudah sekitar Rp 217 triliun. Kemudian untuk ketahanan pangan maupun padat karya, kita juga punya skema kredit yang sama," terangnya.

ADVERTISEMENT
Baca juga: Gaji di Atas Rp 10 Juta Tak Bebas Pajak, Purbaya: Nanti Saya Bangkrut!

Selain itu, pemerintah juga mencoba menstimulus kelas menengah dari sisi kredit perumahan. Ferry bilang, alasan di balik mendorong sektor perumahan karena ekosistemnya luas, sehingga dia berharap bisa melengkapi stimulus sebelumnya di sektor perumahan.

"Yang baru adalah kredit program perumahan. Yang sudah kita distribusikan plafonnya itu ke bank sekitar Rp 17,16 triliun. Ini kita harapkan juga tadi, memberikan layanan ke masyarakat untuk perumahan. Yang kedua, meningkatkan efektivitas ekonomi, karena sektor perumahan ekosistemnya luas," bebernya.

"Sehingga kita harapkan kalau ini kita berikan, melengkapi dari FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang setahun ini mencapai Rp 350 triliun, kita harapkan sektor perumahan ini bisa bergerak lebih cepat lagi," tambah Ferry.

Satu lagi, Ferry menyebutkan adanya subsidi di sektor bahan bakar minyak (BBM) yang bisa dinikmati juga oleh kelas menengah. Dia bilang, subsidi dan kompensasi di sektor energi hampir mencapai Rp 400 triliun.

"Contoh yang simple atau mungkin tidak terlalu terasa itu subsidi BBM. Itu ada komponen subsidinya dan nilainya tidak kecil. Subsidi dan kompensasi hampir Rp 400 triliun. Itu siapa yang menikmati? Sebagian juga dari kelas menengah," katanya.

Kalau dari segi penciptaan lapangan kerja, Ferry membeberkan, efek domino dari pemberian KUR di tahun lalu berhasil mencetak pekerjaan buat 12 juta orang.

"Sehingga kita harapkan bisa memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita. Untuk penciptaan lapangan kerja, kalau tahun lalu KUR itu sekitar 12 juta orang," tutupnya.

(eds/eds)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest