Bursa Sore: Nikkei Jadi Penggerak, IHSG dan Saham Asia Kompak Menghijau

• IHSG dan bursa Asia kompak menguat -- IHSG naik 173 poin (+2,19%) ke level 8.088, dipimpin sektor keuangan yang melonjak 3,38%, mengikuti penguatan serempak pasar Asia setelah data ekonomi Tiongkok menunjukkan pertumbuhan stabil.
• Data ekonomi Tiongkok dan politik Jepang dorong sentimen positif -- PDB Tiongkok tumbuh 4,8% YoY sesuai ekspektasi dan output industri naik 6,5%, sementara kabar koalisi politik di Jepang yang membuka peluang perdana menteri perempuan pertama mendorong Nikkei 225 naik 3,37%, menjadi penggerak utama bursa Asia.
• Harga minyak global lanjut melemah -- minyak Brent turun ke $60,76 dan WTI ke $56,99 per barel, tertekan oleh kekhawatiran kelebihan pasokan global serta ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi dan penurunan permintaan energi.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melangkah ke zona hijau saat akhir perdagangan hari Senin (20/10). IHSG menguat 173 poin (+2,19%) ke posisi 8.088.
Saham top gainers LQ45: , , . Saham top losers LQ45: , , .
Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 350,10 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp22,79 triliun.Sektor finansial naik terkuat 3,38%. Adapun sektor basic industry turun terlemah sebesar 0,77%.
Bursa Asia
Nikkei menjadi penggerak pasar saham Asia pada perdagangan hari Senin (20/10). Investor menelaah serangkaian data ekonomi terbaru dari China.
PDB China naik 4,8% pada periode Juli hingga September dibandingkan dengan tahun lalu, sejalan dengan ekspektasi analis yang disurvei oleh Reuters.
Raksasa Asia itu juga mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya tidak berubah, sesuai dengan harapan, dengan suku bunga acuan pinjaman satu tahun sebesar 3%.
Sementara output industri juga melampaui perkiraan dengan kenaikan 6,5% secara kuartalan. Namun secara tahunan, pertumbuhannya yang sebesar 4,8% menandai laju terlemah dalam setahun.
Investor berharap akan adanya stimulus lebih lanjut karena para pembuat kebijakan bertemu minggu ini untuk membahas Rencana Lima Tahun terbaru, meskipun pasar sudah terbiasa dengan kekecewaan.
Nikkei Jepang memimpin penguatan Asia didorong oleh berita bahwa Partai Demokrat Liberal dan Partai Inovasi Jepang telah sepakat untuk membentuk pemerintahan koalisi. Hal ini akan membuka jalan bagi perdana menteri perempuan pertama negara itu.
Para analis berasumsi Sanae Takaichi akan pro-stimulus dan menentang kenaikan suku bunga lebih lanjut, yang berdampak negatif bagi yen dan obligasi tetapi positif bagi ekuitas.
Angka yang akan dirilis pada hari Jumat diperkirakan akan menunjukkan inflasi inti AS bertahan di angka 3,1% pada bulan September. Tetapi seharusnya tidak mengganggu pasar mengingat Federal Reserve belum mengurangi perkiraan untuk pemangkasan suku bunga.
"Ketua Powell telah menyoroti pentingnya tanda-tanda melemahnya pasar kerja dalam pertimbangan kebijakan The Fed," kata Michael Feroli, kepala ekonomi AS di JPMorgan. "Hal itu mengonfirmasi ekspektasi luas bahwa FOMC akan memangkas suku bunga lagi pada pertemuan berikutnya dalam waktu kurang dari dua minggu."
Indeks Saham Asia
Nikkei 225 (Jepang) +3,37% ke 49.185
Topix (Jepang) +2,46% ke 3.248.
Shanghai Composite (China) +0,63% ke 3.863
Shenzhen Component (China) +0,98% ke 12.813
CSI300 (China) +0,53% ke 4.538
Hang Seng (Hong Kong) +2,42% ke 25.858
Kospi (Korsel) +1,76% ke 3.814
Taiex (Taiwan) +1,41% ke 27.688
ASX200 (Australia) +0,41% ke 9.031
Asia Currencies
Yen drop 0,10% menjadi 150,68 per USD
SGD naik 0,07% menjadi 1,2946 per USD
AUD melemah 0,02% menjadi 0,6498 per USD
Rupiah naik 0,09% menjadi 16.575 per USD
Rupee naik 0,03% ke 87,9437 per USD
Yuan menguat 0,05% ke 7,1235 per USD
Ringgit naik 0,07% ke 4,2257 per USD
Baht melaju 0,36% ke 32,725 per USD
Bursa Eropa
Market saham Eropa berada di wilayah positif pada Senin (20/10) setelah beberapa hari bergejolak di mana investor mempertimbangkan kekhawatiran atas kredit macet di Wall Street.
Indeks acuan pasar saham Eropa, Stoxx 600 naik 0,8% setelah pada hari Jumat pekan lalu ditutup turun 0,95% karena kekhawatiran terhadap sektor perbankan AS memengaruhi sentimen Eropa.
Indeks FTSE Inggris naik 0,5% pada awal perdagangan. Indeks DAX Jerman naik 1,1%, CAC 40 Prancis naik 0,7%, dan FTSE MIB Italia lebih tinggi 1,4,3%.
Oil
Harga minyak anjlok pada perdagangan hari Senin (20/10) sore, tertekan oleh kekhawatiran atas kelebihan pasokan global sementara ketegangan perdagangan AS-Tiongkok menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan melemahnya permintaan energi.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 53 sen, atau 0,86%, menjadi $60,76 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 55 sen, atau 0,96%, menjadi $56,99 per barel.
Kedua acuan harga minyak tersebut turun lebih dari 2% minggu lalu, menandai penurunan mingguan ketiga berturut-turut, sebagian karena prospek Badan Energi Internasional mengenai kelebihan pasokan yang semakin meningkat pada tahun 2026.
"Kekhawatiran akan kelebihan pasokan akibat peningkatan produksi negara-negara penghasil minyak, ditambah dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok, memicu tekanan jual," kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx/AI)

Sumber : admin