Emas Melonjak Lebih dari 2% Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

avatar
· 阅读量 9
  • Harga emas naik 2,3% ke USD4.346,39 per ons, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed dan permintaan aset aman menjelang data inflasi dan pembicaraan dagang AS-China.
  • Investor menilai peluang pemangkasan suku bunga the Fed hampir 100%, sementara penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan menunda rilis data ekonomi penting.
  • Analis memperkirakan emas bisa menembus USD4.500-5.000 per ons, seiring meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi global.

Ipotnews -- Harga emas melambung lebih dari 2%, Senin, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve serta permintaan tinggi terhadap aset safe-haven menjelang pembicaraan dagang Amerika-China dan rilis data inflasi AS pekan ini.
Emas spot melonjak 2,3% menjadi USD4.346,39 per ons pada pukul 24.47 WIB, sementara emas berjangka emas Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melejit 3,5% ke posisi USD4.359,40 per ons, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (20/10) atau Selasa (21/10) dini hari WIB.
Sebelumnya, emas sempat menembus rekor tertinggi USD4.378,69 per ons, Jumat, namun kemudian anjlok 1,8%, penurunan harian terbesar sejak pertengahan Mei, setelah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang meredakan ketegangan dagang AS-China membuat investor beralih ke aset berisiko.
Menurut Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group, kekhawatiran politik dan ekonomi menjadi pendorong utama reli harga logam kuning setelah aksi jual tajam akhir pekan lalu.
"Kami memperkirakan harga emas masih akan naik dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, dan tidak akan terkejut jika segera mencapai USD4.500 per ons," ujarnya.
Krisis politik di Washington juga menjadi faktor pendukung. Pemerintah AS memasuki hari ke-20 penutupan (shutdown), Senin, setelah Senat gagal mencapai kesepakatan untuk kesepuluh kalinya pekan lalu. Kondisi ini menyebabkan penundaan rilis sejumlah data ekonomi penting, termasuk indeks harga konsumen (CPI) yang dijadwalkan baru akan diumumkan Jumat.
Penundaan data ekonomi tersebut menciptakan kekosongan informasi bagi pelaku pasar dan pembuat kebijakan menjelang rapat kebijakan moneter the Fed pekan depan.
Pasar kini memperkirakan 99% peluang the Fed akan memangkas suku bunga pekan depan, dan pelonggaran tambahan pada Desember. Aset seperti emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah.
Investor juga menanti kabar terbaru mengenai pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping, yang dikonfirmasi akan tetap berlangsung pekan ini.
"Saya tidak akan terkejut jika harga emas mencapai USD5.000 per ons tahun depan, terutama jika ketidakstabilan politik berlanjut atau bahkan memburuk -- dan itu memang situasi yang kita hadapi saat ini," kata Christian.
Sementara itu, harga perak spot naik 0,6% jadi USD52,17 per ons, setelah pada Jumat lalu ambles 4,4% usai mencapai rekor USD54,47 per ons.
Komoditas logam mulia lainnya juga menguat, dengan platinum melonjak 1,9% ke posisi USD1.640,90 per ons dan paladium melejit 1,5% menjadi USD1.496,59. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest