Ipotnews - Indeks saham negara-negara emerging market Asia kembali melanjutkan tren kenaikan menjelang akhri sesi perdagangan hari ini, Selasa (21/10). Indeks saham Korea Selatan dan Taiwan mencetak rekor baru seiring meredanya ketegangan dagang AS-China dan meningkatnya investasi yang didorong oleh teknologi AI.
Sementara itu, nilai tukar mata uang EM Asia terhadap dolar AS cenderung melemah.
Indeks MSCI untuk saham emerging market menyentuh level tertinggi sejak akhir Februari 2021, didorong oleh reli 1,3% pada saham-saham China. Indeks yang melacak saham ASEAN, yang didominasi oleh Singapura, melaju 1%.
Investor mengabaikan kekhawatiran kredit di bank-bank regional AS dan kembali memburu aset berisiko di negara-negara berkembang yang berpotensi diuntungkan oleh ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve.
"Perdagangan dengan tema 'beli hampir semua aset' kembali bergairah karena kekhawatiran terhadap bank-bank regional AS, kredit, dan pasar pendanaan terus memudar," kata Chris Weston, Kepala Riset di Pepperstone.
"Trump terus menunjukkan optimisme terhadap negosiasi dagang dengan China, dan pasar mulai menurunkan ekspektasi terhadap rencana penerapan tambahan tarif 100% atas impor China yang dijadwalkan berlaku 1 November," imbuhnya seperti dikutip Reuters.
Laman Reuters melaporkan, selepas pukul 15:00 WIB, indeks KOSPI, Korea Selatan ditutup pada rekor tertinggi 3.823,84 poin. Kenaikan indeks didorong oleh meningkatnya harapan bahwa negara Asia Timur tersebut akan mencapai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat menjelang pertemuan puncak Asia-Pacific Economic Cooperation ( APEC ) akhir bulan ini.
Indeks acuan Taiwan, TAIEX ditutup menguat 0,2% di level 27.752,41 poin. Sebelumnya, indeks sempat mencoba menembus level 28.000 namun tertahan beberapa poin di bawahnya.
Indeks FTSE Straits Times Singapura melonjak 1,3%, mencatatkan kenaikan harian tertinggi dalam hampir tiga minggu. Tiga bank besar - DBS Group, OCBC , dan United Overseas Bank - masing-masing naik hingga 1%.
Indeks saham Indonesia, IHSG melonjak 1,6% ke level tertinggi dalam sepekan, dipimpin oleh lonjakan saham Bank Central Asia (BCA) lebih dari 6%. Bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia tersebut melaporkan pertumbuhan kredit dan laba yang solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Lonjakan minat terhadap saham terjadi menjelang keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia pada Rabu besok, yang diperkirakan secara luas akan memangkas suku bunga acuan untuk keempat kalinya berturut-turut, menurut jajak pendapat Reuters.
Di kawasan Asia Tenggara lainnya, indeks saham Thailand dan Malaysia naik hingga 0,5%, sementara saham Filipina menguat 0,2%. Indeks acuan Vietnam rebound 1% setelah anjlok lebih dari 5% pada Senin kemarin, akibat laporan media pemerintah tentang dugaan penyimpangan dalam penggunaan dana hasil penerbitan obligasi korporasi.
Nilai tukar mata uang di kawasan sebagian besar stagnan. Dolar Taiwan sedikit menguat sementara rupiah Indonesia bergerak sedikit melemah. (Reuters)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()