Bursa Ekuitas Eropa Lanjut Menguat, Saham Prancis Catat Rekor Tertinggi

• Bursa Eropa melanjutkan penguatan, dengan indeks STOXX 600 naik 0,21% ke 573,30 dan CAC Prancis mencetak rekor baru, didorong lonjakan saham Edenred 19,6% serta penguatan LVMH dan Herms.
• Sekitar 50% dari 22 emiten STOXX 600 yang telah merilis laporan kuartal III mencatat kinerja di atas ekspektasi; sektor properti dan industri turut menopang kenaikan, sementara saham tambang melemah.
• Sentimen positif pasar diperkuat oleh meredanya kekhawatiran sektor perbankan AS, prospek dagang AS-China, serta dukungan politik Eropa terhadap upaya perdamaian di Ukraina.

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa menguat, Selasa, melanjutkan kenaikan 1% di sesi sebelumnya, seiring investor mencermati hasil kinerja emiten yang variatif, sementara saham Prancis memimpin keperkasaan dengan mencatat rekor tertinggi baru.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,21% atau 1,20 poin menjadi 573,30, sementara sebagian besar indeks regional lainnya juga bergerak di zona hijau, kecuali indeks Spanyol yang melemah 0,4 persen, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Selasa (21/10) atau Rabu (22/10) dini hari WIB.
Indeks DAX Jerman bertambah 0,29% atau 71,23 poin menjadi 24.330,03, FTSE 100 Inggris meningkat 0,25 atau 23,42 poin jadi 9.426,99, dan CAC Prancis melesat 0,64% atau 52,79 poin ke posisi 8.258,86.
Sementara, kenaikan terbesar di STOXX 600 dicatat oleh Edenred, penyedia voucer dan kartu tunjangan karyawan, yang melejit 19,6% setelah melaporkan penjualan kuartal III di atas ekspektasi pasar. Saham-saham Prancis lainnya seperti LVMH dan Herms turut mendorong indeks Eropa lebih tinggi dengan kenaikan sekitar 0,7%. Dari sektor industri, Airbus naik 1,8% dan Safran melonjak 1,7%.
Saham Prancis terus mencatat tren positif sejak pekan lalu setelah Perdana Menteri Sebastien Lecornu berhasil lolos dari dua mosi tidak percaya di parlemen.
Sektor properti Eropa juga ikut menguat 1,3%, didukung lonjakan saham Segro sebesar 2,9% usai melaporkan peningkatan solid dalam kontrak sewa gudang pada kuartal ketiga.
Berdasarkan data LSEG I/B/E/S, dari 22 perusahaan di STOXX 600 yang telah melaporkan kinerja kuartal ketiga, sekitar 50% mencatat hasil di atas perkiraan analis.
Sebaliknya, saham tambang menjadi penekan indeks setelah harga emas, perak, dan tembaga turun di pasar global.
Kenaikan pasar saham Eropa juga didukung oleh meredanya kekhawatiran terhadap sektor perbankan Amerika Serikat dan tensi dagang AS-China.
"Pasar kembali mengabaikan potensi sentimen negatif. Kekhawatiran terkait eksposur kredit swasta di bank-bank AS tampaknya sudah berlalu," ujar Mohit Kumar, ekonom Jefferies. "Pandangan kami tetap bahwa kondisi makro masih mendukung aset berisiko, dan setiap koreksi akan dimanfaatkan untuk beli."
Sentimen investor turut diperkuat oleh pernyataan bersama para pemimpin Eropa, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Ukraina, dan Uni Eropa, yang menyatakan dukungan bagi upaya Presiden AS Donald Trump mengakhiri konflik di Ukraina. Trump juga menyebut pihaknya berharap mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan Presiden China Xi Jinping.
Di antara pergerakan saham lainnya, HSBC melesat 1,6% setelah menunjuk David Lindberg, mantan eksekutif NatWest, sebagai CEO bisnisnya di Inggris.
Assa Abloy, produsen kunci terbesar di dunia, melambung 5,6% usai melaporkan laba operasi kuartal ketiga sedikit di atas perkiraan.
Sementara itu, BPER Banca menguat 4,5% setelah menandatangani kontrak derivatif untuk memperoleh paparan sintetis 9,99% atas modal sahamnya.
Sebaliknya, Nordnet Swedia anjlok 4,7% setelah laba kuartal kedua yang disesuaikan sedikit di bawah ekspektasi.
Coca-Cola HBC AG juga melemah 0,9% usai mengumumkan rencana akuisisi saham pengendali Coca-Cola Beverages Africa, serta melaporkan pertumbuhan pendapatan organik kuartal ketiga di bawah estimasi pasar. (Reuters/CNBC/AI)

Sumber : Admin