Investor Asing Terus Terang soal Saham Emiten RI

avatar
· 阅读量 8

JAKARTA, investor.id -Investor asing kembali membanjiri pasar saham di dalam negeri dengan akumulasi nilai beli bersih (net buy) mencapai Rp 3,56 triliun hanya dalam tiga hari perdagangan terakhir. Aksi beli asing tersebut, menjadi salah satu motor utama penggerak Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melaju tinggi hingga ke level 8.238, kemarin.
Berdasarkan data Statistik Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan hattrick net buy berturut-turut sebesar Rp 3,03 triliun pada Jumat (17/10/2025), berlanjut Rp 529,77 miliar di Senin (20/10/2025), dan Rp 529 miliar, dilanjut pada perdagangan kemarin asing tercatat membukukan net buy sebanyak Rp 1,34 triliun.
Sejalan dengan akumulasi oleh investor asing, IHSG mencatatkan kenaikan signifikan dalam dua hari terakhir sebanyak 2,19% dan 1,84%. Adapun total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 21,65 triliun. Sebanyak 467 saham naik, sedangkan 249 saham turun dan 240 saham stagnan. Volume perdagangan sebanyak 30,17 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 2,281 juta kali.
Mayoritas sektor saham terdongkrak naik pada penutupan pasar hari ini. Penguatan paling besar terjadi di sektor transportasi sebesar 3,82%. Diikuti sektor properti sebesar 3,51% dan sektor infrastruktur sebesar 3,46%.
Selanjutnya, sektor energi juga menguat sebesar 1,49%. Diikuti sektor barang konsumen primer 1,23%, sektor barang baku 0,85%, sektor keuangan 0,83%, sektor kesehatan 0,75% dan sektor perindustrian 0,02%. Sebaliknya, pelemahan dialami sektor teknologi sebesar 1,35%, dan sektor barang konsumen non-primer 0,87%.
Analis Indo Premier Sekuritas Jovent Muliadi dan Axel Azriel yang baru saja melakukan perjalanan untuk bertemu sejumlah Hedge Fund dan Long-only fund managers di Hong Kong serta Singapura, mengungkapkan bahwa investor asing menilai pasar saham Indonesia masih cukup menarik. Meski, secara umum mereka masih memiliki pandangan bearish terhadap pasar Indonesia.
"Pandangan itu terutama dari sisi kondisi fiskal, lemahnya daya beli masyarakat, hingga kinerja laba korporasi yang masih lesu. Namun, masih ada peluang di tengah tekanan. Tidak semua investor bersikap bearish terhadap Indonesia," ujar Jovent dalam risetnya, Senin (20/10/2025).
Dia menyebut, sebagian investor, terutama Hedge Fund, justru menilai valuasi 14,7x/11,9x untuk P/E IHSG /LQ45 (vs. rata-rata 10 tahun sebesar 16,8x/16,1x) masih menarik. Dikombinasikan dengan posisi kepemilikan asing yang rendah (sebesar US$ 49,2 miliar - terendah sejak FY22) dapat mengindikasikan potensi turnaround yang cepat jika fundamental mulai membaik.
Beberapa investor juga menyampaikan bahwa valuasi Indonesia memang murah, namun masih kurang kejelasan terkait arah pertumbuhan laba. Sementara di sisi lain, peluang yang lebih menarik muncul di negara lain - tahun ini di China (tahun lalu di India) - keduanya kini diperdagangkan dengan P/E 15,4x dan 25,3x.
Jovent menggarisbawahi sektor perbankan yang tetap menjadi sorotan di tengah ketidakpastian kebijakan. "Banyak yang menanyakan pertimbangan di balik keputusan untuk meluncurkan suku bunga deposito ritel dolar AS yang lebih tinggi, dan risiko yang ditimbulkannya terhadap nilai tukar serta likuiditas rupiah," tutur dia.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest