JAKARTA, investor.id -Kinerja saham-saham blue chip diperkirakan rebound pada paruh kedua 2025 setelah sempat tertekan di semester I-2025. Fundamental yang mulai membaik serta arah kebijakan fiskal dan moneter yang lebih longgar dinilai menjadi katalis utama bagi pemulihan emiten-emiten besar.
Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens menilai momentum penguatan blue chip bisa berlanjut, setidaknya dalam jangka menengah hingga panjang.
"Blue chip trend or momentum-nya bisa berlanjut karena posisi fundamentalnya masih kuat," ujar Nico Laurens dalam Investor Market Opening, Rabu (22/10/2025).
Ia menyoroti sektor perbankan sebagai penopang utama IHSG pada semester mendatang. Meski kinerja keuangan bank tahun ini belum terlalu baik, terutama akibat tekanan pada net interest margin (NIM) dan kenaikan funding cost, tekanan tersebut dinilai mulai mereda.
"Dukungan pemerintah terhadap Himbara lewat injeksi Rp 200 triliun, serta transmisi kebijakan moneter yang mulai berjalan, menjadi sinyal positif bagi perbaikan likuiditas," jelas Nico.
Penurunan suku bunga juga diharapkan mulai berdampak pada efisiensi biaya dana perbankan. "Biasanya, ketika suku bunga turun, deposito berjangka pendek lebih cepat menyesuaikan. Jadi bank yang likuiditasnya ketat bisa melihat perbaikan NIM lebih cepat," imbuhnya.
Dengan berbagai faktor tersebut, Panin Sekuritas memperkirakan kinerja sektor perbankan dan saham-saham unggulan berpotensi menguat kembali pada kuartal IV-2025 hingga awal 2026.
Dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan saham-saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) kerap mencerminkan sentimen makroekonomi global dan kebijakan domestik. Tekanan inflasi, kenaikan suku bunga acuan, serta perlambatan ekonomi dunia sempat menekan kinerja emiten besar sepanjang paruh pertama 2025.
Namun, optimisme terhadap pemulihan ekonomi nasional mulai meningkat seiring dengan turunnya tekanan eksternal dan arah kebijakan pemerintah yang lebih akomodatif. Dengan kombinasi stabilitas makro, reformasi fiskal, dan tren penurunan suku bunga, pasar modal Indonesia diharapkan kembali menarik bagi investor institusional maupun ritel pada akhir 2025 hingga awal 2026.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()