Tembaga Shanghai Melorot, Terbebani Perlambatan Permintaan China

avatar
· 阅读量 13
  • Harga tembaga SHFE turun 0,13% ke 85.420 yuan/ton akibat lemahnya permintaan China dan penguatan dolar AS, mengakhiri reli dua sesi berturut-turut.
  • Meski kontrak tembaga LME naik 0,41%, pembeli hilir masih menahan diri karena harga tinggi, namun koreksi dinilai bisa memicu peningkatan konsumsi riil.
  • Ketidakpastian dagang AS-China dan gangguan pasokan dari penutupan tambang menjaga harga tetap stabil; logam dasar lain mayoritas menguat di SHFE dan LME.

Ipotnews -- Tembaga berjangka Shanghai melorot, Rabu, menghapus sebagian kenaikan yang dicatatkan pada sesi sebelumnya. Pelemahan ini terjadi di tengah meredanya optimisme pelaku pasar, seiring melambatnya permintaan China akibat harga yang tinggi dan apresiasi dolar AS.
Kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup turun 0,13 persen menjadi 85.420 yuan (USD11.992,14) per metrik ton.
Hal itu menghentikan tren kenaikan selama dua sesi berturut-turut, yang sebelumnya ditopang oleh data produksi industri yang kuat di China, serta upaya baru untuk meredakan ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China, demikian laporan  Reuters,  di Shnaghai, Rabu (22/10).
Sementara itu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) justru menguat 0,41 persen menjadi USD10.667 per ton pada pukul 14.00 WIB.
Namun, permintaan di tingkat hilir tetap lemah karena banyak pembeli belum menerima harga tinggi saat ini. Trader tembaga di Shanghai yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media mengatakan koreksi harga seperti ini justru bisa menjadi hal positif, karena berpotensi mendorong konsumsi riil dari buyer di sektor hilir yang sebelumnya enggan melakukan pembelian.
Harga tembaga dalam beberapa hari terakhir juga ditekan penguatan dolar AS. Meski terjadi sedikit pelemahan dolar pada sesi Rabu, yang membantu memperkecil kerugian tembaga, secara umum nilai tukar yang kuat membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga menekan permintaan global.
Pelaku pasar juga terus mencermati perkembangan terbaru dalam hubungan dagang antara China dan Amerika, menjelang pertemuan yang dijadwalkan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping pekan depan di Korea Selatan. Ketidakpastian seputar pertemuan tersebut menambah kehati-hatian pelaku pasar logam.
Di sisi lain, gangguan pasokan akibat penutupan tambang masih menjadi faktor pendukung harga, menjaga agar penurunan harga tidak terlalu dalam. Kondisi tersebut memberikan batas bawah yang relatif kuat bagi harga tembaga, meski permintaan saat ini belum sepenuhnya pulih.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium melesat 0,58 persen, seng (zinc) naik 0,52 persen, timbal (lead) bertambah 0,38 persen, nikel meningkat 0,20 persen, dan timah menguat 0,37 persen.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium naik 0,55 persen, seng menguat 0,18 persen, timah meningkat 0,37 persen, sementara nikel turun 0,16 persen, dan harga timbal relatif tidak berubah. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest