 
            Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia mencapai 16% per September 2025. Pemerintah menargetkan bauran EBT 19-23% pada 2030 yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40 Tahun 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN).
"Berdasarkan data per September 2025, capaian bauran energi baru terbarukan nasional telah mencapai 16%," kata Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kemen ESDM Harris dalam acara 'Limbah Menjadi Anugerah' di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Dari bauran EBT 16% tersebut, Harris mengatakan bioenergi memberikan kontribusi signifikan sebesar 7,45%. Angka ini menegaskan posisi bioenergi seperti biogas, bioetanol, dan biodiesel sebagai pondasi penting dalam pembentukan bauran energi nasional berbasis sumber daya domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: 1 Tahun Prabowo-Gibran, Realisasi B40 Capai 10,57 Juta KL | 
Pasalnya potensi besar biomassa dari limbah pertanian, residu industri, serta kotoran hewan dapat diolah menjadi energi bersih, sehingga menjadi kekuatan utama dalam memperluas pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
"Salah satu wujud nyata pengembangan bioenergi adalah pengolahan biogas menjadi biometana yang kini menjadi bagian penting dari pendekatan sirkular ekonomi di sektor energi. Pemanfaatan biometana tidak hanya mendukung diversifikasi super energi tetapi juga berkontribusi pada pengolahan limbah yang produktif. Dengan demikian biometana menjadi solusi ganda, energi bersih sekaligus instrumen pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan," katanya.
(ara/ara)作者:Heri Purnomo -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()