NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street turun berjemaah pada penutupan Rabu (22/10/2025) waktu setempat. Kekhawatiran baru terkait hubungan dagang antara AS dan China, ditambah laporan kinerja keuangan yang mengecewakan dari sejumlah raksasa teknologi, membuat investor melakukan aksi jual.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 334,33 poin (0,71%) ke level 46.590,41. Sementara S&P 500 turun 0,53% ke 6.699,40 dan Nasdaq Composite melemah 0,93% ke 22.740,40.
Pada titik terendah perdagangan, Dow Jones sempat merosot lebih dari 400 poin (sekitar 1%), sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing sempat jatuh hingga 1,2% dan 1,9%.
Tekanan jual semakin kuat setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa Gedung Putih tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor perangkat lunak buatan AS ke China, sebagaimana dilaporkan pertama kali oleh Reuters.
Langkah ini mengikuti pernyataan Presiden Donald Trump dua pekan lalu, yang menegaskan bahwa AS akan menerapkan pembatasan ekspor terhadap 'seluruh perangkat lunak penting' mulai 1 November mendatang.
Sektor teknologi menjadi sorotan setelah sejumlah perusahaan melaporkan hasil kinerja yang di bawah ekspektasi.
Saham Texas Instruments anjlok 5,6% usai merilis laporan laba kuartal IV yang lebih lemah dari perkiraan. Prospek pendapatan perusahaan semikonduktor itu untuk kuartal berikutnya juga dianggap mengecewakan, sehingga menyeret sektor sejenis.
Saham ON Semiconductor turun hampir 6%, Advanced Micro Devices (AMD) merosot lebih dari 3%, dan Micron Technology serta VanEck Semiconductor ETF (SMH) masing-masing melemah sekitar 2%.
Saham Netflix Anjlok Parah
Sementara itu, Netflix juga menjadi pemberat indeks setelah sahamnya anjlok 10% akibat laba yang meleset dari estimasi, menyusul sengketa pajak dengan otoritas Brasil. Namun di sisi lain, Intuitive Surgical menjadi titik terang di pasar setelah sahamnya melonjak hampir 14%, berkat laporan pendapatan dan penjualan yang kuat.
Investor kini menantikan laporan keuangan dari sejumlah emiten besar yang berpotensi menggerakkan pasar, termasuk Tesla, yang dijadwalkan merilis hasil kinerja setelah penutupan bursa Rabu malam waktu AS.
Laporan Tesla akan menjadi pembuka bagi musim laporan keuangan dari kelompok 'Magnificent Seven', yang terdiri dari perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Microsoft, dan Nvidia.
Menurut data FactSet, lebih dari tiga perempat perusahaan di indeks S&P 500 yang sudah merilis laporan sejauh ini berhasil melampaui ekspektasi pasar.
Meski demikian, analis masih mewaspadai prospek ke depan. "Meskipun hasil laba kuartal III secara umum lebih baik dari perkiraan, ada kekhawatiran bahwa panduan dari manajemen perusahaan bisa lebih berhati-hati seiring musim laporan keuangan meluas ke lebih banyak sektor," ujar ahli strategi global valuta dan suku bunga di Macquarie Group Thierry Wizman.
Wizman menambahkan, laporan keuangan dari perusahaan besar seperti Netflix dan Texas Instruments memberi nada yang agak pesimistis bagi pasar.
Sebelum penurunan ini, indeks Dow Jones sempat mencetak rekor tertinggi baru di atas 47.000 poin pada Selasa (21/10), didorong oleh laporan keuangan positif dari Coca-Cola dan 3M. Namun, optimisme pasar segera memudar setelah Presiden Trump menyatakan bahwa rencana pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan bisa saja dibatalkan.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()