NEW YORK , investor.id -Harga emas dunia jatuh lagi ke level terendah dalam hampir dua pekan pada perdagangan Rabu (22/10/2025) waktu setempat. Pelemahan ini melanjutkan kejatuhan tajam sehari sebelumnya yang merupakan terbesar dalam lima tahun terakhir.
Dikutip dari Reuters, harga emas kembali tergelincir karena aksi profit taking masif investor menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Harga emas ditutup jatuh 0,66% ke posisi US$ 4.098,58 per troy ons, meskipun sempat bangkit di awal perdagangan. Sementara itu, kontrak futures emas Desember di bursa COMEX ditutup melemah 1,1% ke US$ 4.065,40..
Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak sekitar 57% dan sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 4.381,21 per troy ons pada Senin (20/10/2025).
Lonjakan harga didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, serta aliran dana besar-besaran ke produk ETF berbasis emas.
Namun pada Selasa (21/10/2025), harga emas anjlok 5,3%, menjadi penurunan harian terbesar sejak 2020.
"Setelah kenaikan agresif selama beberapa pekan terakhir, aksi ambil untung menjelang rilis laporan inflasi CPI pada Jumat memang bukan hal yang mengejutkan," ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.
Secara teknikal, harga emas masih mendapat dukungan di sekitar rata-rata pergerakan 21 hari pada US$ 4.005 per troy ons.
Tunggu Data Inflasi AS
Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk September yang tertunda akibat shutdown pemerintah diperkirakan menunjukkan inflasi inti tetap di 3,1%.
Investor kini hampir sepenuhnya memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan minggu depan. Lingkungan suku bunga rendah biasanya menjadi katalis positif bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil ( non-yielding asset ).
Di sisi lain, Rusia mengonfirmasi masih mempersiapkan kemungkinan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump, sementara pasar juga menanti kejelasan soal rencana pertemuan Trump dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan.
"Kami tetap mempertahankan pandangan bullish untuk emas dan perak hingga 2026. Setelah koreksi yang diperlukan ini, pelaku pasar tampaknya akan menilai kembali bahwa faktor-faktor yang mendorong reli besar tahun ini sebenarnya belum hilang," kata Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.
Untuk logam mulia lainnya, perak spot anjlok 1,6% ke US$ 47,95 per ons, melanjutkan penurunan tajam 7,1% sehari sebelumnya. Sementara platinum melonjak 4,5% ke US$ 1.620,83 dan paladium menguat tipis 0,1% ke US$ 1.409,80 per ons
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()