Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (22/10), IHSG ditutup melemah - 85,53 poin (-1,04%) ke level 8.152,55.
Pelemahan IHSG disebabkan aksi profit taking investor setelah menguat dua hari beruntun sebesar +4,03%.
Beberapa emiten big caps yang melemah cukup dalam seperti: BBCA (-3,24%), TLKM (-3,96%), AMMN (-3,58%), BRMS (-5,21%), GOTO (-3,57%), & MDKA (-4,22%).
Dari sisi kebijakan moneter, BI memutuskan menahan suku bunga acuan di level 4,75%.
Dari eksternal, Trump mengatakan ia tetap optimis tentang kesepakatan yang menguntungkan dengan China, namun ia memperingatkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping mungkin ditunda.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah, seperti DJIA (-0,71%), S&P 500 (-0,53%), & Nasdaq (-0,93%).
Pelemahan tersebut saat pasar memproses laporan laba yang campur-aduk serta risiko perdagangan, usai Reuters melaporkan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke Tiongkok yang dibuat dengan perangkat lunak asal AS.
Netflix (- 10%) setelah hasilnya terganggu oleh sengketa pajak di Brasil.
Tesla (-1,4%) menjelang laporan laba, setelah kabar bahwa beberapa kendaraan baru yang dibangun bisa mengalami kehilangan daya baterai secara tiba-tiba.
Di sisi laba, TI (-5,9%) karena panduan yang lesu, menekan saham perusahaan semikonduktor lainnya seperti Intel (-3%), AMD (-3,9%) dan Micron (2,1%).
Di sisi positif, Raytheon Technologies melanjutkan kenaikannya sebesar +2% setelah menghadirkan laporan kuartal ketiga yang kuat, menaikkan panduan tahunan dan melaporkan pertumbuhan penjualan double digit di segmen pertahanan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed sembari dibayangi adanya profit taking lanjutan dibeberapa saham perbankan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (23/10).


加载失败()