Harga Minyak Meledak, AS Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia

avatar
· 阅读量 17

NEW YORK , investor.id -Harga minyak dunia melonjak 4% pada perdagangan Rabu (22/10/2025) waktu setempat, setelah Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengonfirmasi bahwa Washington akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia dalam waktu dekat.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent melonjak US$ 2,44 (3,98%) menjadi US$ 63,76 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) melejit US$ 2,42 (4,23%) ke US$ 59,66 per barel.Sebelumnya, kedua harga minyak tersebut masing-masing ditutup dengan kenaikan 2,07% untuk Brent dan 2,20% untuk WTI.
Bessent mengatakan pengumuman resmi sanksi tambahan terhadap Rusia akan dilakukan Rabu malam atau Kamis pagi waktu AS."Kami akan mengumumkan peningkatan signifikan dalam sanksi terhadap Rusia, entah setelah penutupan pasar sore ini atau besok pagi," ujar Bessent kepada wartawan di Gedung Putih.
Langkah tersebut menambah ketegangan geopolitik global dan memperkuat ekspektasi pasar bahwa pasokan minyak dari Rusia akan semakin terbatas.
Selain faktor geopolitik, kenaikan harga minyak juga didukung oleh data Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 961 ribu barel menjadi 422,8 juta barel pada pekan lalu. Angka ini berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 1,2 juta barel.
Analis senior di Price Futures Group Phil Flynn mengatakan, data tersebut merupakan pencapaian luar biasa untuk musim transisi. "Data ini menunjukkan sisi permintaan minyak cukup kuat, sementara data pasokan tidak menggambarkan adanya kelebihan suplai di pasar AS," papar Flynn.
Pembicaraan Dagang AS-China
Investor juga memantau perkembangan pembicaraan dagang antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung pekan ini di Malaysia.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyatakan optimistis dapat mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dengan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan di Korea Selatan pekan depan. Namun, Trump kemudian menambah ketidakpastian dengan mengatakan pertemuan tersebut bisa saja dibatalkan.
Selain itu, pasar turut merespons kabar bahwa pertemuan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin ditunda, memicu kekhawatiran baru terkait pasokan global. Ketegangan meningkat setelah negara-negara Barat menekan pembeli minyak Asia untuk mengurangi impor minyak dari Rusia.
Trump juga mengatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, yang menyatakan India akan membatasi pembelian minyak Rusia.
"Harga minyak naik setelah laporan menyebut AS dan India hampir menyepakati kesepakatan dagang baru yang memungkinkan India secara bertahap memangkas impor minyak Rusia, yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap jenis minyak lainnya," kata analis di MUFG Kim Soojin.
Surat kabar Mint melaporkan, kedua negara hampir menuntaskan perjanjian perdagangan tertunda yang akan memangkas tarif impor AS terhadap produk India dari 50% menjadi 15-16%.

Sumber : investor.id

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest