Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi pertama kalinya kepada dua perusahaan minyak Rusia yakni Lukoil dan Rosneft. Sanksi itu diberlakukan sebagai tindakan tegas kepada Rusia yang tidak mau mengakhiri perang dengan Ukraina.
Departemen Keuangan AS menyatakan siap mengambil tindakan lebih lanjut dan mendesak Rusia untuk segera menyetujui gencatan senjata dalam perang Rusia di Ukraina, yang dimulai sejak Februari 2022.
"Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin," ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent dikutip dari Reuters, Kamis (23/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prabowo Teken Aturan soal Nilai Ekonomi Karbon, Ini Isinya |
Namun, Trump berharap sanksi terhadap perusahaan minyak Rusia tidak perlu berlangsung lama. Ia menambahkan bahwa dirinya menyukai untuk mencabut sanksi dengan cepat, karena langkah tersebut dapat menimbulkan risiko terhadap dominasi dolar AS dalam transaksi global.
Sanksi yang diberikan Trump kepada perusahaan minyak Rusia ini diambil setelah negara-negara Uni Eropa pada hari yang sama menyetujui paket sanksi ke-19 terhadap Rusia atas perang di Ukraina, yang mencakup larangan impor gas alam cair (LNG) dari Rusia.
Tindakan Trump ini juga mengikuti langkah Inggris pekan lalu yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil.
Sanksi ini juga menandai pergeseran kebijakan besar bagi Trump, yang sebelumnya tidak pernah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Sebelumnya Trump lebih memilih menggunakan kebijakan perdagangan sebagai hukuman bagi Rusia.
(ada/kil)作者:Aulia Damayanti -,文章来源republika_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()