- Brent melambung 3,61% jadi USD64,85 per barel dan WTI naik 3,83% ke USD60,72 setelah AS menjatuhkan sanksi pada Rosneft dan Lukoil, memicu peninjauan ulang impor minyak Rusia oleh India.
- Sanksi baru ini menekan ekspor Rusia dan bisa memperketat pasokan global, sementara India diperkirakan memangkas impor secara signifikan.
- Analis menilai lonjakan harga bersifat sementara karena faktor geopolitik, dengan fokus pasar kini pada kebijakan produksi OPEC +, permintaan China, dan perkembangan perang Ukraina.
Ipotnews -- Harga minyak melejit lebih dari 3%, Kamis, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, setelah buyer India mulai meninjau kembali impor minyak mereka dari Rusia.
Langkah tersebut diambil menyusul sanksi baru yang dijatuhkan Amerika terhadap dua pemasok utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, terkait perang di Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melonjak USD2,26 atau 3,61%, menjadi USD64,85 per barel pada pukul 13.27 WIB, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Tokyo, Kamis (23/10).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung USD2,22 atau 3,83%, menjadi USD60,72 per barel.
Amerika menyatakan siap mengambil tindakan lebih lanjut dan mendesak Moskow segera menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
Inggris juga memberlakukan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil pekan lalu, sementara negara-negara Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke-19 terhadap Rusia yang mencakup larangan impor LNG asal negara tersebut.
"Langkah sanksi baru Presiden Trump terhadap dua raksasa minyak Rusia itu bertujuan langsung menekan pendapatan perang Kremlin -- sebuah kebijakan yang bisa memperketat pasokan fisik minyak Rusia dan memaksa pembeli mencari pasokan di pasar terbuka," ujar Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova.
Segera setelah pengumuman sanksi tersebut, harga Brent dan WTI melesat lebih dari USD2 per barel, didorong pula oleh penurunan tak terduga dalam stok minyak mentah Amerika.
"Jika India mengurangi pembelian minyak Rusia akibat tekanan AS, permintaan Asia bisa beralih ke minyak mentah asal Amerika, yang berpotensi mendorong harga di kawasan Atlantik," ujar Sachdeva.
Sumber industri menyebutkan kilang-kilang India bersiap memangkas secara signifikan impor minyak dari Rusia setelah sanksi baru diberlakukan.
India merupakan pembeli terbesar minyak mentah Rusia dengan harga diskon sejak invasi Moskow ke Ukraina pada 2022, dengan rata-rata impor sekitar 1,7 juta barel per hari selama sembilan bulan pertama tahun ini.
Menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut, Reliance Industries, perusahaan swasta terbesar di India sekaligus pembeli utama minyak Rusia, berencana mengurangi bahkan menghentikan impor tersebut sepenuhnya.
Sementara itu, kilang-kilang milik negara di India jarang membeli minyak langsung dari Rosneft dan Lukoil, karena transaksi biasanya dilakukan melalui pihak perantara.
Meski demikian, sebagian analis menilai lonjakan harga ini lebih merupakan reaksi sesaat dibanding perubahan mendasar dalam keseimbangan pasokan dan permintaan.
"Sanksi baru ini memang meningkatkan ketegangan antara Amerika dan Rusia, namun saya melihat kenaikan harga minyak kali ini lebih sebagai reaksi spontan pasar ketimbang pergeseran struktural," kata Claudio Galimberti, Direktur Rystad Energy.
Dia menambahkan, sebagian besar sanksi terhadap Rusia dalam tiga setengah tahun terakhir belum mampu secara signifikan mengurangi volume produksi maupun pendapatan minyak negara tersebut. Beberapa pembeli di India dan China, papar Galimberti, juga masih melanjutkan impor minyak Rusia.
Dalam jangka pendek, pasar mencermati potensi surplus pasokan dari OPEC + akibat pelonggaran pemangkasan produksi yang dapat menjadi faktor utama penentu harga.
"Tiga hal yang akan saya pantau menjelang November adalah pengurangan pembatasan produksi OPEC +, penimbunan minyak mentah oleh China, serta perkembangan perang di Ukraina dan Timur Tengah, dalam urutan itu," ucap Galimberti. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()