Menteri Keuangan (Purbaya Yudhi Sadewa menerima laporan masyarakat terkait maraknya rokok ilegal di Provinsi Lampung. Laporan ini diterimanya melalui layanan kanal WhatsApp "Lapor Pak Purbaya" dengan nomor 082240406600.
"Saya ingin melaporkan jika belum ada penanganan khusus terkait beredarnya suplai rokok ilegal di Lampung, khususnya di daerah Lampung Tengah dan Lampung Selatan oleh tim Bea Cukai Lampung," ucap Purbaya membacakan aduan masyarakat yang diterimanya di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
Menurut Purbaya penjualan rokok ilegal ini dilakukan secara terang-terangan di warung atau toko-toko grosir hingga agen besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rokok tersebut masih marak beredar terang-terangan di toko-toko grosir, toko agen besar, merek Krastel dan sebagainya daerah Bandar Jaya, Metro dan Kalianda. Mohon sangat Pak, tindakan tegasnya agar hal ini segera berakhir," terang Purbaya.
Baca juga: Purbaya: Yang Nongkrong di Starbucks Tiap Hari Ternyata Bukan Bea Cukai |
Selain itu pelapor juga meminta Purbaya memeriksa kinerja Bea Cukai Jambi karena banyak rokok ilegal masuk Pulau Sumatra melalui kota yang terletak di pesisir timur Jambi, Tungkal.
"Mohon dicek Bea Cukai Jambi juga, banyak rokok ilegal masuk dari Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat," kata Purbaya saat membaca aduan itu.
Sebelumnya, Purbaya sempat menyampaikan progres aduan masyarakat yang masuk ke kanal WA 'Lapor Pak Purbaya' atau LPP, di mana per 204 Oktober 2025 total laporan yang masuk mencapai 28.390.
Dari jumlah tersebut, yang berhasil diverifikasi adalah 14.025 laporan. Rinciannya, 722 merupakan aduan, 393 masukan, 432 pertanyaan, sementara 12.000-an pesan masuk kategori lain-lain. Lalu 14.365 pesan lainnya sedang dalam tahap verifikasi.
Baca juga: Pegawai Pajak Tagih Rp 300 Ribu Jam 5 Pagi, Purbaya: Stres, Mabuk Kali! |
Adapun laporan yang sudah diverifikasi mencapai 437, terdiri dari laporan menyangkut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebanyak 239, lalu 198 laporan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Angka ini berbalik dari data pekan lalu, yang mana laporan terkait Bea Cukai lebih banyak dibanding Ditjen Pajak.
"Telah diverifikasi untuk ditindaklanjuti sebanyak 437 laporan yang terdiri dari 239 masalah DJP dan 198 DJBC. Wow, berbalik sekarang," tuturnya.
(ily/hns)作者:Ilyas Fadilah -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()