- Harga minyak naik, dengan Brent ke USD66,12 dan WTI ke USD61,67 per barel, melanjutkan tren positif minggu sebelumnya yang didorong sanksi baru AS-Uni Eropa terhadap Rusia.
- Penguatan harga ditopang kesepakatan kerangka kerja dagang antara pejabat ekonomi AS dan China yang meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
- Analis menilai kesepakatan ini memberi sentimen positif pasar, meski risiko kelebihan pasokan minyak masih membayangi jika sanksi terhadap Rusia tidak efektif.
Ipotnews - Harga minyak menguat, Senin pagi, setelah pejabat ekonomi Amerika dan China merumuskan kerangka kerja kesepakatan dagang baru. Perkembangan ini meredakan kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan antara dua konsumen minyak terbesar dunia itu dapat menekan pertumbuhan ekonomi global.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 18 sen atau 0,27% menjadi USD66,12 per barel pada pukul 08.02 WIB, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Singapura, Senin (27/10).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 17 sen atau 0,28% jadi USD61,67 per barel.
Kenaikan ini melanjutkan lonjakan mingguan sebelumnya, masing-masing 8,9% dan 7,7%, setelah penerapan sanksi baru AS dan Uni Eropa terhadap Rusia.
Dalam catatan risetnya, Haitong Securities menyebutkan bahwa ekspektasi pasar membaik seiring pelonggaran ketegangan AS-China dan diberlakukannya sanksi baru terhadap Rusia. Kondisi ini mengimbangi kekhawatiran kelebihan pasokan minyak mentah yang sempat menekan harga pada awal Oktober.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Minggu, mengatakan pejabat ekonomi senior Amerika dan China menyepakati "kerangka kerja yang substansial" dalam pertemuan di Kuala Lumpur. Kesepakatan tersebut diharapkan menjadi dasar bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk membahas kerja sama perdagangan lebih lanjut dalam pekan ini.
Menurut Bessent, kerangka tersebut akan menghindari penerapan tarif 100% atas barang-barang China dan menunda pemberlakuan pembatasan ekspor mineral langka oleh Beijing.
Trump juga menyatakan optimistis akan tercapai kesepakatan dengan China, dan rencananya akan menggelar pertemuan di China maupun di Amerika Serikat, baik di Washington atau Mar-a-Lago.
Analis IG, Tony Sycamore, menilai kerangka kesepakatan dagang tersebut memberikan dorongan positif bagi pasar dan membantu meredam kekhawatiran bahwa Rusia dapat mengakali sanksi baru AS--yang menargetkan perusahaan energi Rosneft dan Lukoil--dengan menawarkan diskon besar serta menggunakan "shadow fleets" untuk menarik pembeli.
Namun, analis Haitong Securities, Yang An, memperingatkan bahwa jika sanksi terhadap energi Rusia ternyata kurang efektif, tekanan kelebihan pasokan bisa kembali membayangi pasar minyak global. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()