jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Binawan, Farouk Abdullah Alwyni memberikan sejumlah masukan konstruktif kepada Pemerintah terkait upaya memperkuat memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Farouk mendesak pemerintah memanfaatkan momentum pelemahan ekonomi Amerika Serikat (AS) sebagai peluang memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Salah satu caranya, Pemerintah diminta mendorong realisasi Memorandum of Understanding (MoU) dengan China untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan bilateral.
- HMI Bahas Peluang dan Tantangan Industri Emas untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Menurut Farouk, langkah ini perlu diperluas ke negara-negara lain yang menjadi mitra dagang utama Indonesia.
Selain itu, Pemerintah dinilai perlu memberikan insentif yang menarik bagi para eksportir agar hasil ekspor dalam bentuk USD dapat dikonversi ke mata uang rupiah.
Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan pasokan valuta asing di dalam negeri dan memperkuat nilai tukar rupiah.
- Masih Dibayangi Sentimen Negatif dari Dalam Negeri, Rupiah Diprediksi Ambrol
Lebih lanjut, Farouk menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi kondusif untuk menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia.
Iklim investasi yang baik akan meningkatkan permintaan terhadap rupiah dan memperkuat nilai tukarnya.




加载失败()