- Harga minyak turun, dengan Brent ditutup di USD65,62 dan WTI USD61,31, tertekan rencana OPEC + menaikkan produksi meski ada harapan kesepakatan dagang AS-China dan sanksi baru terhadap Rusia.
- Delapan negara OPEC + dikabarkan mendukung kenaikan output kecil untuk membantu Saudi merebut kembali pangsa pasar, sementara sanksi AS terhadap perusahaan minyak Rusia berpotensi membatasi pasokan global.
- Kekhawatiran atas lemahnya permintaan global masih membebani harga, meski permintaan AS yang lebih kuat dan sanksi terhadap Rusia sempat menopang pasar.
Ipotnews - Harga minyak melemah, Senin, setelah rencana OPEC untuk kembali menaikkan output menekan sentimen positif dari harapan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika dan China, serta pemberlakuan kembali sanksi AS terhadap Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 32 sen atau hampir 0,5% menjadi USD65,62 per barel, demikian laporan Reuters, di Houston, Senin (27/10) atau Selasa (28/10) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 19 sen atau 0,3% menjadi USD61,31 per barel. Kedua kontrak sempat anjlok sekitar 1% di awal sesi perdagangan.
Menurut empat sumber yang mengetahui pembahasan internal, delapan negara anggota OPEC + tengah mempertimbangkan untuk kembali menambah produksi pada Desember saat pertemuan organisasi tersebut pada Minggu mendatang, seiring dorongan Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar minyak global.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Kamis untuk membahas kerangka kesepakatan dagang yang dapat menunda penerapan tarif Amerika yang lebih tinggi serta pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Minggu, menyatakan pejabat Amerika dan China telah menyusun "kerangka substansial" kesepakatan dagang yang dapat mencegah penerapan tarif impor hingga 100% terhadap barang-barang China dan menunda kebijakan ekspor logam tanah jarang China.
"Harga minyak mengambil jeda setelah reli tajam pekan lalu menjelang pertemuan Trump dan Xi, Kamis, yang diharapkan dapat menyelesaikan sebagian besar perbedaan perdagangan," ujar Dennis Kissler, Vice President BOK Financial.
Dia menambahkan, sanksi baru AS terhadap sejumlah perusahaan minyak besar Rusia yang diberlakukan pada Rabu lalu dapat menghambat ekspor minyak Rusia, yang secara teoritis menjadi faktor positif bagi harga minyak.
Namun, Kissler menilai pelaku pasar masih berhati-hati.
"Meski ada potensi pengurangan ekspor Rusia dan peningkatan perdagangan dengan China, trader masih menunggu sejauh mana dampaknya terhadap pasokan global," katanya.
Selain faktor produksi, pasar juga dibebani oleh kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan global. Harga Brent sempat jatuh ke posisi terendah sejak Mei, awal bulan ini, sebelum bangkit akibat sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Rusia serta permintaan domestik Amerika yang lebih kuat dari perkiraan.
"Harapan bagi pihak yang optimistis adalah konsumsi minyak di AS terus pulih. Jika tidak, pelemahan harga hari ini bisa berlanjut," kata Chris Beauchamp, Kepala Analis IG Bank.
Tahun ini, Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya mengubah arah kebijakan dengan membalikkan pemangkasan output sebelumnya guna merebut kembali pangsa pasar, yang sekaligus menahan kenaikan harga minyak global.
Menteri Perminyakan Irak, Hayan Abdel-Ghani, mengatakan, Irak -- yang selama ini dikenal sebagai produsen berlebih terbesar dalam kelompok OPEC -- sedang bernegosiasi mengenai kuota produksinya dalam kapasitas total sebesar 5,5 juta barel per hari. Dia juga memastikan bahwa kebakaran di ladang minyak Zubair, Minggu, tidak berdampak pada ekspor minyak negara tersebut.
Pekan lalu, harga Brent melejit 8,9% dan WTI melesat 7,7% seiring penerapan sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Rusia.
"Masih ada sejumlah hambatan bagi minyak Rusia untuk masuk ke pasar, namun dampaknya akan bergantung pada seberapa ketat sanksi tersebut diterapkan," ujar analis Rystad Energy, Janiv Shah. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()