- Sanksi terhadap negara eksportir minyak dapat mendorong kenaikan harga minyak, namun dampaknya terbatas karena masih ada kapasitas cadangan besar yang menahan harga di sekitar USD60 per barel.
- Sanksi AS terhadap perusahaan Rusia membuat China dan India memangkas pembelian minyak Rusia, sementara OPEC + diperkirakan menaikkan produksi secara moderat pada Desember.
- IEA memperkirakan pasar energi akan mengalami periode harga minyak dan gas lebih rendah, dengan tambahan pasokan LNG global besar mulai 2026-2030.
Ipotnews -- Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA), Fatih Birol, memperingatkan sanksi terhadap negara-negara eksportir minyak dapat mendorong kenaikan harga, namun dampaknya diperkirakan terbatas karena masih adanya kapasitas cadangan produksi yang besar di pasar global.
Pernyataan Birol disampaikan di sela-sela Singapore International Energy Week, di tengah lonjakan harga minyak dunia yang mencapai lebih dari 7% pekan lalu, demikian laporan Reuters, di Singapura, Selasa (28/10).
Harga minyak mentah Brent sempat diperdagangkan di kisaran USD65 per barel, setelah Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan energi Rusia, Rosneft dan Lukoil, sebagai tekanan tambahan kepada Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina.
"Meski sanksi dapat mendorong kenaikan harga, dampaknya masih terbatas karena cadangan kapasitas produksi yang besar. Itulah sebabnya harga minyak masih bertahan di sekitar USD60 per barel," ujar Birol kepada wartawan.
Menurut sumber perdagangan yang dikutip Reuters, sanksi tersebut mendorong sejumlah BUMN minyak China untuk menangguhkan pembelian minyak Rusia dalam jangka pendek. Di sisi lain, kilang-kilang minyak India -- yang merupakan pembeli terbesar minyak Rusia melalui jalur laut -- juga berencana mengurangi secara tajam impor minyak mentah Rusia.
Sementara itu, Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya ( OPEC +) dikabarkan cenderung meningkatkan output secara moderat pada Desember, menurut empat sumber yang mengetahui pembahasan internal organisasi tersebut.
"Saat ini, meski dunia tengah dilanda berbagai ketegangan politik -- di Timur Tengah, Rusia, Ukraina, serta perang dagang besar -- harga minyak masih berada di kisaran USD60 per barel, persis seperti yang kami perkirakan," kata Birol.
"Pasar minyak dan gas akan memasuki periode baru yang unik, di mana bila tidak ada gangguan geopolitik besar, kita justru akan menyaksikan harga minyak dan gas yang lebih rendah."
Birol juga menyoroti perubahan besar dalam pasar energi global, dengan sekitar 300 miliar meter kubik pasokan baru gas alam cair (LNG) akan masuk ke pasar global antara 2026 dan 2030. Dari jumlah tersebut, sekitar separuh akan berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Qatar.
Di sisi lain, Birol memprediksi batubara masih akan menjadi bagian dari solusi kebutuhan energi di Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan, mengingat lonjakan permintaan listrik yang sangat tinggi. Dia memperkirakan kawasan ASEAN akan membutuhkan tambahan kapasitas listrik sekitar 300 gigawatt, setara dengan total kapasitas listrik di Jepang saat ini.
Selain itu, Birol juga menyerukan negara-negara Asia untuk meningkatkan aktivitas penambangan serta pemrosesan mineral kritis demi memperluas dan mendiversifikasi rantai pasok global.
Seruan ini muncul setelah Amerika Serikat menandatangani serangkaian kesepakatan perdagangan dan kerja sama mineral strategis dengan empat negara Asia Tenggara, Minggu, sebagai bagian dari upaya Washington untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan dan mengurangi ketergantungan pada China, yang memperketat ekspor logam tanah jarang (rare earth).
"Menambang saja tidak cukup -- yang lebih penting adalah memurnikan dan memproses mineral tersebut di dalam negeri. Hanya menambang dan mengekspor mentah tanpa nilai tambah adalah pendekatan yang malas," ucap Birol. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
        喜欢的话,赞赏支持一下
        



加载失败()