Mayoritas Indeks Saham Asia Melemah, IHSG dan Rupiah Masih Minus

• Sebagian besar bursa saham Asia melemah, investor menunggu hasil perjalanan Presiden AS Donald Trump ke Asia, keputusan The Fed, dan laporan keuangan emiten besar.
• Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,7%, sementara IHSG melemah 1% dan STI Singapura mencetak rekor tertinggi.
• Di pasar valuta, mata uang Asia bergerak bervariasi dengan peso Filipina melemah paling dalam, sedangkan baht Thailand menguat.

Ipotnews - Sebagian besar bursa saham  emerging market  Asia terhenti dari rekor reli hingga menjelang akhir sesi perdagangan hari ini, Selasa (28/10). Investor menunggu rincian perjalanan Presiden AS Donald Trump ke Asia, keputusan kebijakan Federal Reserve, serta laporan laba korporasi besar untuk mendapatkan arah pasar selanjutnya.
Laman Reuters melaporkan, selepas pukul 15:00 WIB, indeks saham acuan Korea Selatan, Kospi anjlok 1,7% setelah menembus level 4.000 untuk pertama kalinya pada Senin kemarin. Penurunan ini seiring dengan penantian laporan keuangan investor untuk perusahaan besar seperti SK Hynix dan Samsung Electronics.
Indeks acuan Taiwan, TAIEX nyaris tidak berubah sehari setelah melewati level 28.000 untuk pertama kalinya. Sementara indeks saham di Indonesia melorot 1% setelah sempat anjlok hingga 3,8% pada hari sebelumnya.
"Pergerakan hari ini tampak merupakan kombinasi aksi ambil untung setelah kenaikan tajam indeks sejak awal 2025 dan reaksi jangka pendek terhadap kebijakan Bank Indonesia yang kurang dovish dari perkiraan," kata Ernest Chew, Head of ASEAN Equities di BNP Paribas Asset Management, kepada Reuters.
Pekan lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan masih ada ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut karena inflasi diperkirakan tetap rendah hingga 2026.
Indeks saham acuan SET, Thailand juga merosot hampir 1%. Sedangkan indeks saham STI, Singapura naik untuk sesi keenam berturut-turut dan mencetak rekor tertinggi.
Investor tetap optimistis terhadap kemungkinan tercapainya gencatan dagang antara AS dan China, namun berhati-hati agar tidak kecewa dengan hasil pertemuan pada Kamis mendatang.
"Kesepakatan yang lebih luas kemungkinan memerlukan negosiasi lanjutan dan mungkin baru terwujud saat kunjungan kenegaraan Trump ke China," tulis analis Bank of America dalam catatan risetnya yang dikutip Reuters.
Perkembangan perdagangan lainnya, Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandatangani kerangka kerja sama yang mencakup logam tanah jarang ( rare earths ). Indeks Nikkei Jepang ditutup melemah 0,6% akibat aksi ambil untung.
Dengan ekspektasi luas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu, investor menunggu pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan kejelasan mengenai arah kebijakan suku bunga berikutnya, di tengah berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan AS.
Mata uang Asia bergerak bervariasi. Ringgit Malaysia, dolar Taiwan, dan baht Thailand masing-masing menguat antara 0,1% hingga 0,4%.
Sebaliknya peso Filipina turun 0,5% ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, sementara rupee India dan rupiah Indonesia melemah 0,1%.
Dolar Singapura menguat 0,1%, sementara won Korea Selatan melemah 0,3%. (Reuters)
 Asia stock indexes and currencies at 0711 GMT 

Sumber : admin