 
            Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bicara soal serapan tenaga kerja selama 1 tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Yassierli mengatakan serapan tenaga kerja bukan merupakan kinerja Kemnaker semata melainkan kerja sama dengan Kementerian lain.
Jika merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, angka serapan tenaga kerja yang berasal dari penanaman modal mencapai 1,9 juta atau nyaris 2 juta. Hal ini seiring dengan masuknya investasi sebesar Rp 1.434 triliun selama periode Januari-September 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Kementerian Investasi di bulan September ada kenaikan investasi YoY 14% dengan penyerapan tenaga kerja hampir 2 juta orang," ujarnya dalam media briefing di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).
| Baca juga: Pemerintah Umumkan Kenaikan Upah Minimum Paling Lambat 21 November | 
Jumlah tersebut belum melibatkan penyerapan tenaga kerja dari program-program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, Desa Nelayan, dan lainnya. Misalnya untuk MBG saja, pada setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG bisa merekrut hingga 50 orang.
"Kalau hitung teori yang saya dengar, kalau 30 ribu SPPG itu beroperasi, 1 SPPG 50 orang, berarti 1,5 juta orang," tuturnya.
Meski begitu, data pasti soal angka serapan tenaga kerja baru akan dirilis lam Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS). Sakernas bulan Agustus baru akan dirilis pada bulan November.
"Nanti kita lihat validasinya dari hasil Sakernas bulan Agustus yang akan diumumkan BPS bulan November ini," tuturnya.
Terkait angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Yassierli tak banyak berkomentar. Ia hanya menyebut bahwa Kemnaker terus melakukan monitor.
"PHK kami terus monitor" tutupnya.
(ily/hns)作者:Ilyas Fadilah -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()