Pasokan Global Melorot, Tembaga London Catat Rekor Tertinggi

• Harga tembaga mencapai rekor tertinggi USD11.146 per ton, didorong kekurangan pasokan akibat penurunan produksi dari penambang besar seperti Anglo American (-9%) dan Glencore (-17%).
• Stok tembaga LME turun ke level terendah sejak Juli, sementara permintaan di Eropa meningkat karena penjualan mobil yang lebih tinggi.
• Logam lainnya juga menguat: aluminium, nikel, dan seng naik, sementara timbal dan timah melemah, mencerminkan dinamika pasar logam industri yang beragam.

Ipotnews - Harga tembaga mencatat rekor tertinggi, Rabu, didorong kekurangan pasokan setelah beberapa produsen utama melaporkan penurunan produksi yang signifikan.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME), naik 0,62% menjadi USD11.107 per metrik ton pada pukul 14.30 WIB, setelah sempat menembus USD11.146 per ton, level tertinggi sepanjang sejarah, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Rabu (29/10).
Sementara itu, kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) melonjak 1,16% menjadi 88.710 yuan (USD12.454,02) per ton.
Global miner Anglo American melaporkan penurunan produksi tembaga 9% pada sembilan bulan pertama 2025, menjadi 526.000 ton dari 575.000 ton pada 2024. Meski demikian, perusahaan tetap menargetkan produksi tahunan 690.000-750.000 ton.
Sementara itu, Glencore mencatat penurunan produksi 17% dalam periode yang sama, sehingga memangkas proyeksi outputnya untuk 2025.
"Jika sebuah smelter ingin membeli konsentrat tembaga, pasokan terdekat berasal dari tambang yang belum dibangun dan baru akan beroperasi dua tahun lagi. Kekurangan fisik ini nyata," ujar Michael Langford, CIO Scorpion Minerals.
Investor juga memperhatikan keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan hari ini, dengan pemotongan 25 basis poin sebagian besar sudah diperhitungkan pasar. Fokus lainnya adalah potensi pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, Kamis, yang dapat mempengaruhi sentimen pasar komoditas.
Di sisi permintaan, tembaga didukung oleh isu pasokan yang kembali muncul dan prospek permintaan di Eropa yang membaik, terutama didorong oleh kenaikan penjualan mobil, menurut analis ANZ.
Stok tembaga di gudang terdaftar LME tercatat 134.575 ton, level terendah sejak akhir Juli.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium naik 0,54% menjadi USD2.904,5 per ton, nikel bertambah 0,12% jadi USD15.315, seng (zinc) menguat 0,13% ke posisi USD3.062, sementara timbal (lead) turun 0,15% ke level USD2.023, dan timah melemah 0,17% jadi USD36.300.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium menguat 0,35% menjadi 21.295 yuan, nikel naik 0,34% jadi 121.540 yuan, timah meningkat 0,65% ke posisi 286.720 yuan, seng bertambah 0,27% ke posisi 22.430 yuan, dan timbal turun 0,4% jadi 17.355 yuan. (Reuters/AI)

Sumber : Admin