 
            Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bercerita momen dirinya digeruduk 18 gubernur dari berbagai daerah beberapa waktu lalu. Mereka mengeluhkan kondisi turunnya nominal anggaran transfer ke daerah (TKD).
Alokasi anggaran TKD dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 mulanya hanya dipatok sebesar Rp 649,99 triliun. Angka ini itu turun Rp 269 triliun jika dibandingkan dengan alokasi dalam APBN 2025 sebesar Rp 919,87 triliun.
"Mereka datang tuh ke saya suatu saat berapa orang, 18 gubernur, protes, 'wah uang saya kurang tahun depan gimana'," kata Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: Purbaya Kejar Potensi PNBP Ratusan Triliun dari Sektor Kehutanan | 
Purbaya sendiri baru ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Keuangan sejak 8 September 2025. Penetapan besaran angka TKD 2026 tersebut telah dilakukan sebelum ia menjabat.
Menyusul protes tersebut, Purbaya pun langsung mengecek kas masing-masing pemerintah daerah (pemda). Dari sana, ia justru menemukan bahwa masih banyaknya dana menganggur pemda yang tersimpan di perbankan.
Menurutnya, dana Pemda yang menganggur itu besarannya mencapai sekitar Rp 230 triliun. Oleh karena itu, ia meminta para gubernur yang protes itu untuk memanfaatkan lebih dulu dana mengendapnya untuk belanja dan menggerakkan ekonomi daerahnya masing-masing.
"Saya lihat uangnya, eh ternyata uang dia kemarin ada Rp 230 triliun-an, nganggur. Kenapa itu enggak dipakai dulu biar ekonominya muter. Jadi tujuannya supaya ekonomi kuartal keempat ini bergerak tumbuh di atas 5,5%," ujar Purbaya.
(acd/acd)作者:Shafira Cendra Arini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()