Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing kembali mencatat kerugian besar. Per kuartal III-2025 kerugiannya tercatat sebesar US$ 5,4 miliar atau Rp 89,76 triliun (kurs Rp 16.623), terutama akibat biaya tambahan dari penundaan program pesawat 777X yang berlarut-larut.
CEO Boeing, Kelly Ortberg mengatakan kinerja perusahaan dirusak oleh biaya US$ 4,9 miliar untuk program 777X yang terus tertunda karena proses sertifikasi panjang dengan otoritas penerbangan AS.
"Kami kecewa dengan penundaan jadwal 777X, tetapi pesawat ini terus menunjukkan performa baik dalam uji terbang. Kami tetap fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan," kata Ortberg dikutip dari AFP, Kamis (30/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Boeing Bakal Rekrut Karyawan Baru, buat Gantikan Pekerja yang Mogok |
Dari sisi pendapatan Boeing sebenarnya melonjak 30% menjadi US$ 23,3 miliar karena didorong peningkatan pengiriman pesawat komersial. Perusahaan menghasilkan arus kas bebas positif selama kuartal tersebut, sebuah indikator penting bagi investor.
Ortberg mengakui jalan menuju pemulihan masih panjang setelah serangkaian masalah keselamatan mengguncang reputasi Boeing, termasuk dua kecelakaan fatal 737 MAX pada 2018 dan 2019.
Menurut data Briefing.com, hasil keuangan terbaru ini menandai kerugian kuartalan ke-17 berturut-turut bagi Boeing. Lembaga riset tersebut menulis perusahaan masih harus membuktikan bahwa strategi pemulihannya dapat menghasilkan profitabilitas yang konsisten.
(aid/ara)作者:Anisa Indraini -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()