EUR/GBP Mencapai Tertinggi Dua Tahun saat PDB Zona Euro Mengejutkan, Pound Tertekan

• Euro menguat seiring data PDB Zona Euro mengalahkan ekspektasi, sementara Pound Sterling tetap tertekan.
• Ekonomi Jerman terhenti di Kuartal III, tetapi blok tumbuh sebesar 0,2%, memperkuat kepercayaan menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa.
• EUR/GBP diperdagangkan di sekitar 0,8810, level tertinggi sejak Mei 2023, saat investor menantikan komentar Christine Lagarde.

Pasangan mata uang EUR/GBP diperdagangkan di sekitar 0,8810 pada hari Kamis pada saat berita ini ditulis, naik 0,20% pada hari ini dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, saat para pedagang bersiap untuk pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang akan datang di hari yang sama. Euro (EUR) mendapatkan manfaat dari data pertumbuhan Zona Euro yang menggembirakan, sementara Pound Sterling (GBP) tetap tertekan di tengah meningkatnya ekspektasi pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank of England (BoE).

Sebelumnya di hari ini, angka Produk Domestik Bruto (PDB) pendahuluan untuk Jerman menunjukkan bahwa ekonomi terhenti di kuartal ketiga, sesuai dengan prakiraan, setelah kontraksi 0,3% di kuartal sebelumnya. Namun, ekonomi Zona Euro yang lebih luas mengejutkan ke arah positif, tumbuh sebesar 0,2% QoQ dibandingkan dengan estimasi 0,1%. Secara tahunan, benua utama tumbuh pada laju yang lebih cepat sebesar 1,3% dibandingkan dengan estimasi 1,2%, tetapi lebih lambat dari rilis sebelumnya sebesar 1,5%.

Performa kuat ini memperkuat ekspektasi bahwa ECB akan mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk pertemuan ketiga berturut-turut di hari yang sama. Suku bunga pada fasilitas deposito diprakirakan akan tetap di 2,0%, sementara investor akan mengikuti konferensi pers Presiden ECB Christine Lagarde dengan cermat untuk petunjuk apakah bank sentral menganggap siklus pemotongan suku bunganya telah selesai atau jika pelonggaran lebih lanjut mungkin terjadi pada 2026. Analis di TD Securities mencatat bahwa ECB "senang dengan posisinya, tetapi siap untuk bertindak jika risiko muncul," mencerminkan sikap kebijakan yang seimbang.

Sementara itu, Pound Sterling tetap rapuh setelah Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris (OBR) dilaporkan merevisi prakiraan pertumbuhan produktivitasnya lebih rendah sebesar 0,3%, yang berpotensi memperlebar kesenjangan fiskal sebesar £20 miliar. Revisi ini datang menjelang Anggaran Musim Gugur Menteri Keuangan Rachel Reeves pada 26 November dan memperkuat argumen untuk BoE yang dovish. Pasar saat ini memprakirakan probabilitas 68% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, sementara Goldman Sachs memprakirakan pemotongan pertama paling cepat minggu depan.

Dalam konteks ini, perbedaan antara ekonomi Zona Euro yang stabil dan meningkatnya kekhawatiran fiskal Inggris terus mendukung EUR/GBP. Pasangan mata uang ini dapat melihat volatilitas lebih lanjut setelah keputusan ECB dan pernyataan Lagarde dirilis, saat para pedagang menilai kembali prospek kebijakan relatif antara kedua bank sentral.

Grafik mingguan EUR/GBP. Sumber: FXStreet