 
            Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping baru saja berlangsung di Busan, Korea Selatan. Pertemuan kedua pemimpin negara besar itu digadang-gadang menjadi awal mula meredanya perang dagang.
Hal ini ditanggapi positif oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Pertemuan Trump dan Xi Jinping menandakan bahwa AS mulai melunak urusan negosiasi tarif.
Baginya, pertemuan ini membuat Indonesia makin percaya diri untuk melakukan negosiasi tarif dengan Negeri Paman Sam. Penurunan tarif impor barang Indonesia dinilai Airlangga makin terlihat jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan APEC ini menjadi penting karena baru saja Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping bertemu, sehingga bagi Indonesia koridor daripada tarif itu sudah mulai kelihatan jelas," beber Airlangga di Korea Selatan, Kamis (30/10/2025) waktu setempat.
| Baca juga: Prabowo Minta Airlangga-Rosan Bereskan Utang Kereta Cepat | 
Bukti melunaknya AS bukan hanya dalam pertemuan antara Trump dan Xi Jinping, namun beberapa negara tetangga di Asia Tenggara seperti Malaysia hingga Kamboja pun sudah mendapat diskon tarif impor.
Sementara itu dengan Korea Selatan, Trump juga setuju menurunkan tarif impor menjadi 15%. Indonesia akan bergerak menuju penurunan tarif yang serupa, sehingga produk ekspor asal tanah air bisa berdaya saing di Negeri Paman Sam.
"Dan dari Korea itu sendiri sudah menyepakati 15% dan kita seharusnya juga sudah harus ke sana," beber Airlangga.
Sebelumnya, Airlangga yakin Indonesia akan mendapatkan tarif 0% dari Amerika Serikat (AS). Beberapa negara Asia Tenggara sebelumnya sudah mendapatkan kesepakatan tersebut dalam perundingan di sela-sela KTT ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia beberapa hari lalu.
Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja mendapatkan penurunan tarif menjadi 0% untuk beberapa produk ekspor. Indonesia pun akan mendapatkan hal yang sama.
Airlangga bilang Indonesia juga akan mendapatkan fasilitas yang sama seperti empat negara tetangga yang lain dari Amerika. Khususnya untuk komoditas yang tidak bisa diproduksi di Negeri Paman Sam, seperti kelapa sawit, kakao, hingga karet.
"0%, hampir sama seperti Malaysia dan yang lain. Sudah kita bicara kan untuk produk yang Amerika tak bisa produksi, seperti sawit, kakao, rubber itu seluruhnya diberikan 0%. Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang jadi supply chain di industri medical," terang Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam.
Malam itu, Airlangga mengatakan Indonesia masih bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat. Paling lambat negosiasi bisa kelar di bulan November. Ada beberapa antrean negara untuk negosiasi, beberapa di antaranya raksasa ekonomi Asia, mulai dari China hingga Jepang.
Setelah mendapat antrean negosiasi, Indonesia disebut Airlangga tinggal selangkah lagi mendapatkan tarif 0% seperti yang diusulkan.
"Sebagian besar kita selesaikan, namun masih ada legal drafting yg kita sedang bahas," pungkas Airlangga.
(hal/kil)作者:Herdi Alif Al Hikam -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。



加载失败()