- Harga emas spot turun 0,6% ke USD 4.001,74 per ons dan kontrak berjangka emas AS melemah 0,5% ke USD 3.996,50 per ons pada Jumat (31/10), tertekan oleh ketidakpastian pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed.
- Indeks dolar AS berada di level tertinggi tiga bulan, sementara pernyataan hawkish Presiden The Fed Cleveland Beth Hammack -- yang menolak pemangkasan suku bunga lebih lanjut -- menekan harga logam mulia. Pasar kini hanya memperkirakan peluang 63% pemangkasan suku bunga Desember.
- Meski melemah harian, harga emas tetap mencatat kenaikan bulanan ketiga berturut-turut (+3,7%) dan telah naik sekitar 53% sepanjang tahun.
Ipotnews - Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Jumat (31/10), tertekan oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed) tahun ini. Meski demikian, logam mulia tersebut tetap berada di jalur kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Harga emas spot turun 0,6% menjadi USD 4.001,74 per ons pada pukul 13.49 waktu setempat (17.49 GMT), namun masih mencatat kenaikan sekitar 3,7% sepanjang bulan Oktober. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,5% ke posisi USD 3.996,50 per ons.
Indeks dolar AS bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan, membuat harga emas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Presiden The Fed Cleveland, Beth Hammack, pada Jumat menyatakan bahwa ia menentang keputusan bank sentral memangkas suku bunga pekan ini, dengan alasan perlunya kebijakan moneter tetap ketat untuk menekan inflasi.
"Hammack menekan harga emas karena ia menjadi pejabat regional ketiga yang secara terbuka menentang pemangkasan suku bunga lebih lanjut di tengah inflasi yang masih tinggi. Sikapnya menunjukkan bahwa pasar terlalu optimistis terhadap prospek pelonggaran kebijakan moneter," ujar Tai Wong, analis logam independen.
The Fed memangkas suku bunga pada Rabu lalu, namun pernyataan bernada hawkish dari Ketua Jerome Powell membuat pasar kini hanya memperkirakan peluang 63% terjadinya pemangkasan suku bunga pada Desember, turun dari lebih dari 90% di awal pekan, menurut data CME FedWatch.
Emas cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga tinggi, karena tidak memberikan imbal hasil. Namun sejak awal tahun, harga emas telah naik sekitar 53%, bahkan sempat mencetak rekor tertinggi USD 4.381,21 per ons pada 20 Oktober.
Dalam laporannya, Morgan Stanley menyatakan prospek harga emas masih positif, didukung oleh potensi penurunan suku bunga, arus masuk dana ke produk ETF emas, pembelian oleh bank sentral, serta ketidakpastian ekonomi global. Bank investasi tersebut memperkirakan harga emas akan rata-rata USD 4.300 per ons pada paruh pertama 2026.
Dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump pada Kamis menyebut akan memangkas tarif impor terhadap China dari 57% menjadi 47% sebagai imbalan atas kesediaan Beijing menindak perdagangan ilegal fentanyl, melanjutkan pembelian kedelai AS, dan menjaga kelancaran ekspor logam tanah jarang (rare earths).
Sementara itu, harga perak spot turun 0,4% ke USD 48,73 per ons, platinum melemah 1,7% ke USD 1.583,41 per ons, dan palladium turun 0,4% ke USD 1.440,02 per ons.
(reuters/AI)
Sumber : admin
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下


加载失败()