RI Mau Jadi Pusat Industri Kreatif Berdaya Saing Global, Bagaimana Caranya?

avatar
· 阅读量 22
RI Mau Jadi Pusat Industri Kreatif Berdaya Saing Global, Bagaimana Caranya?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita - Foto: Menperin Agus Gumiwang/Foto: Ilyas Fadilah
Jakarta

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif berdaya saing global. Langkah ini dilakukan dengan memperkuat ekosistem industri kreatif berbasis talenta unggul, inovasi, dan daya saing global.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya terus memacu pengembangan industri kreatif sebagai salah satu pilar terkuat dalam struktur ekonomi Indonesia. Apalagi, industri kreatif merupakan kekuatan baru yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja, menumbuhkan inovasi, dan memperkuat identitas bangsa.

"Pelaku industri kreatif dalam negeri harus dapat menghasilkan berbagai produk yang inovatif dan kompetitif. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dan didukung dengan kemampuan SDM terampil sehingga diyakini dapat berdaya saing hingga kancah global," kata Agus dalam keterangannya dikutip, Minggu (2/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan pihaknya aktif memperkuat ekosistem industri kreatif melalui pengembangan SDM, fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi, serta kolaborasi dengan mitra internasional. "Kami ingin Indonesia menjadi pusat ekonomi kreatif, yang berbasis pada talenta unggul dan berdaya saing global," tambahnya.

Baca juga: BCA Bangga Lokal Dorong Kolaborasi UMKM dan Kreator di Industri Kreatif

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Doddy Rahadi mengungkapkan bahwa pembangunan SDM menjadi kunci dalam mewujudkan industri yang kuat dan berdaya saing.

"Karena itu, Kemenperin menempatkan pengembangan SDM kompeten sebagai pondasi utama pembangunan industri nasional," ujar Doddy.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Kemenperin telah memperkuat program pendidikan dan pelatihan vokasi melalui 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri, masing-masing dengan spesialisasi di bidang industri. Seluruh satuan pendidikan dan pelatihan vokasi ini menjadi pelopor penerapan link and match dan terbukti menghasilkan lulusan yang siap kerja.

Salah satu upaya dalam memperkuat SDM industri kreatif ialah penyelenggaraan program peningkatan kapasitas ekonomi kreatif internasional di BDI Denpasar, Bali, pada 26 Oktober-1 November 2025. Program ini berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brussel, the Organization of African Caribbean and Pacific States (OACPS), dan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).

Kepala Pusdiklat BPSDMI Kemenperin Sidik Herman menjelaskan, pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka menciptakan wadah untuk berbagi pengetahuan, pembelajaran, praktik dan pengalaman terbaik serta meningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi kreatif.

"Para peserta pelatihan ini berjumlah 60 peserta yang berasal dari wilayah Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan latar pembuat kebijakan, administrator, atau regulator di sektor ekonomi kreatif. Harapannya agar setiap peserta dapat membawa dampak yang signifikan terhadap pengembangan industri kreatif di negaranya masing-masing," ujar Sidik.

(kil/kil)

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest