IHSG Diprediksi Fluktuatif, IndoPremier Rekomendasikan KLBF, JPFA, TAPG dan Sejumlah Seri SUN

avatar
· 阅读量 21
  • IHSG diperkirakan fluktuatif akibat rilis data ekonomi utama dan sentimen positif dari pertemuan Xi Jinping-Trump.
  • Investor disarankan fokus pada saham defensif dan emiten solid; IHSG diproyeksikan di kisaran 7.959-8.354.
  • Rekomendasi: Buy
    KLBF
    ,
    JPFA
    ,
    TAPG
    , serta obligasi FR0100, FR0091, FR0059.

Ipotnews - PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) sepanjang pekan ini akan bergerak fluktuatif, seiring adanya rilis data ekonomi domestik kunci, termasuk pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025, PMI Manufaktur dan inflasi Oktober 2025.
Menurut Equity Analyst IndoPremier, Imam Gunadi, perhatian pasar global tersita oleh pertemuan Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di Busan, Korea Selatan pada 30 Oktober 2025. Pemerintah AS menyepakati penurunan tarif impor produk China dari 57 persen menjadi 47 persen, sedangkan China berkomitmen membeli kembali 12 juta ton kedelai AS hingga Januari 2026.
"Meski pertemuan Presiden Xi Jinping dan Trump, serta kebijakan the Fed yang menghentikan quantitative tightening menjadi sentimen positif, namun trader perlu waspada terhadap padatnya rilis data ekonomi domestik pekan ini. Money management dan risk management menjadi kunci utama," kata Imam di Jakarta, Senin (3/11).
Dia mengatakan, untuk perdagangan pekan ini, IndoPremier merekomendasikan investor agar fokus pada saham defensif dan emiten berkinerja solid. Bagi investor yang mempunyai time horizon yang panjang, musim rilis laporan keuangan menjadi waktu penting untuk mengevaluasi kinerja emiten dan melihat apakah kinerjanya sesuai target atau jauh dari target.
Selain itu, lanjut Imam, momentum penyampaian laporan keuangan juga merupakan waktu yang baik bagi investor untuk kembali mencari emiten-emiten yang bertumbuh atau turn around dari kinerja secara historis.
Imam memperkirakan fokus pasar sepanjang pekan ini (3-7 November 2025) tertuju pada tiga rilis data ekonomi domestik. Terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025, konsensus  Bloomberg  memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,8 persen, menandakan potensi perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyiratkan bahwa kinerja ekonomi kuartal III-2025 kemungkinan sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2025, seiring moderasi aktivitas domestik dan tekanan eksternal.
Perihal data Purchasing Managers' Index (PMI) atau indeks kesehatan sektor manufaktur sebelumnya melambat dari 51,5 menjadi 50,4. Pelemahan ini ditengarai akibat kenaikan biaya produksi dan pelemahan permintaan ekspor.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi Oktober 2025 pada awal pekan ini. Konsensus memperkirakan, inflasi tahunan akan melandai menjadi 2,59 persen (y-o-y) dari 2,65 persen (y-o-y) pada September 2025, menandakan stabilitas harga yang relatif terjaga.
Lebih lanjut Imam menyampaikan, IHSG berpotensi bergerak dinamis mengikuti sentimen dari rilis data ekonomi domestik. Secara teknikal, level 8.354 menjadi batas atas untuk skenario optimistis, dengan asumsi rilis data pertumbuhan ekonomi dan inflasi mampu menunjukkan stabilitas fundamental yang baik, serta bisa menjaga persepsi positif investor terhadap daya tahan ekonomi nasional.
Sebaliknya untuk skenario terburuk, IHSG diperkirakan dapat menguji level 7.959, terutama jika data pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan yang lebih dalam dari ekspektasi pasar atau jika tekanan eksternal kembali meningkat, misalnya dari arah kebijakan moneter global maupun volatilitas pasar komoditas.
Untuk perdagangan pekan ini, IndoPremier merekomendasikan strategi investasi yang berfokus pada saham-saham defensif dan berkinerja solid, yakni:
1. Buy on Pullback
KLBF
(Entry: 1.235-1.255, Target Price: 1.345 dan Stop Loss: 1.215)
Kinerja Kalbe Farma (
KLBF
) yang solid hingga kuartal III-2025 semakin memperkuat posisinya sebagai saham defensif di tengah potensi perlambatan ekonomi nasional. Perseroan membukukan penjualan sebesar Rp25,98 triliun, tumbuh 7,22 persen (y-o-y), sementara itu laba bersih naik 10,97 persen (y-o-y) menjadi Rp2,63 triliun. Kondisi ini mencerminkan efisiensi operasional yang terjaga dan peningkatan margin di tengah tekanan biaya produksi.
2. Buy
JPFA
(Entry: 1.510, Target Price: 2.730 dan Stop Loss: 2.430)
Japfa Comfeed Indonesia (
JPFA
) menunjukkan kinerja yang solid sepanjang sembilan bulan pertama 2025, dengan laba bersih mencapai Rp2,4 triliun atau bertumbuh 15,1 persen (y-o-y) dan melampaui estimasi konsensus sebesar 75 persen dari target setahun penuh, di atas rata-rata historis lima tahunnya di 68%. Pencapaian ini didorong lonjakan laba kuartal III-2025 sebesar Rp1,2 triliun atau meningkat 90,6 persen (y-oy), seiring dengan pemulihan kuat harga broiler dan DOC yang mendorong perbaikan margin secara signifikan.
3. Buy
TAPG
(Entry: 1.880, Target: 2.000 dan Stop Loss: 1.825)
Di tengah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, Triputra Agro Persada (
TAPG
) tampil menonjol dengan kinerja yang solid hingga kuartal III-2025. Perseroan membukukan pendapatan Rp8,2 triliun atau bertumbuh 31,48 persen (y-o-y) dari Rp6,24 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya. Menjelang akhir tahun ini, permintaan minyak sawit mentah (CPO) berpotensi mengalami lonjakan signifikan, seiring dengan peningkatan kebutuhan industri makanan dan minuman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, serta kenaikan permintaan dari sektor energi akibat peningkatan alokasi program biodiesel domestik.
4. Buy Obligasi FR0100, FR0091 dan FR0059
Penghentian kebijakan quantitative tightening (QT) oleh the Fed menjadi katalis positif bagi pasar obligasi global, termasuk Indonesia. Langkah ini menandakan adanya pelonggaran kondisi likuiditas dan potensi perubahan arah kebijakan moneter menuju fase yang lebih akomodatif. Dengan berakhirnya pengetatan neraca The Fed, tekanan terhadap imbal hasil (yield) global mulai mereda, memberikan ruang bagi penurunan suku bunga jangka panjang dan penguatan arus modal masuk ke pasar emerging market. (Budi/AI)

Sumber : Admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest