Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Desember Memudar, Rupiah Ditutup Melemah

avatar
· 阅读量 10
  • Rupiah melemah ke level Rp16.676 per dolar AS pada Senin (3/11), turun 45 poin karena pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed pada Desember 2025.
  • Indeks dolar AS menguat setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut "bukanlah sesuatu yang pasti", diperparah oleh ketegangan geopolitik dan penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan.
  • PMI manufaktur Indonesia naik ke 51,2 pada Oktober 2025, menandakan ekspansi berlanjut, namun tekanan biaya input dan lemahnya ekspor masih membatasi ruang penguatan rupiah.

Ipotnews - Nilai tukar rupiah kembali tertekan di awal November ini, seiring berkurangnya ekspektasi pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Federal Reserve pada Desember 2025.
Mengutip data Bloomberg, Senin (3/11) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp16.676 per dolar AS, melemah 45 poin atau 0,27% dibandingkan posisi akhir perdagangan Jumat (31/10) di Rp16.631 per dolar AS.
Pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan pelemahan rupiah kali ini lebih dipicu oleh faktor eksternal, khususnya dari arah kebijakan moneter Amerika Serikat.
"Meskipun Federal Reserve telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu, namun komentar Ketua The Fed Jerome Powell bahwa pemangkasan lebih lanjut bukanlah sesuatu yang pasti membuat pasar kembali berhati-hati," tulis Ibrahim, dalam publikasi risetnya, sore ini.
Menurutnya, nada kehati-hatian Powell dan sejumlah pejabat The Fed lainnya telah mendorong pelaku pasar mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan di bulan Desember. Alhasil, indeks dolar AS bertahan di dekat level tertinggi dalam tiga bulan terakhir dalam perdagangan hari ini.
Dari sisi geopolitik, Ibrahim menilai ketegangan global juga menambah tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Ia menyoroti serangan Ukraina terhadap salah satu pelabuhan minyak utama Rusia di Laut Hitam yang memicu kekhawatiran gangguan pasokan energi global.
Selain itu, kebuntuan perundingan di Senat AS terkait penutupan pemerintahan (government shutdown) yang telah memasuki minggu kelima, turut memperkuat permintaan terhadap aset-aset aman seperti dolar AS.
Penutupan pemerintah ini telah "menunda rilis data ekonomi utama AS dan meningkatkan kekhawatiran atas dampaknya terhadap perekonomian secara lebih luas. Hal ini yang membuat dolar terus menguat dan rupiah siap tembus Rp16.800- Rp16.900 per dolar AS," ucap Ibrahim.
Dari dalam negeri, data terbaru menunjukkan ekspansi sektor manufaktur Indonesia berlanjut dalam tiga bulan terakhir. Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Oktober 2025 mencapai 51,2, naik dari 50,4 pada bulan sebelumnya.
Laporan S&P Global mencatat kenaikan aktivitas pembelian dan penyerapan tenaga kerja, meski tekanan harga input meningkat tajam akibat lonjakan biaya bahan baku. Permintaan domestik menjadi penopang utama ekspansi, sementara permintaan ekspor masih melemah dua bulan beruntun.
Meski kinerja sektor manufaktur stabil, Ibrahim menilai tekanan inflasi input masih berpotensi membatasi ruang penguatan rupiah dalam waktu dekat.
Pada perdagangan besok, ia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di rentang Rp16.670-Rp16.730 per dolar AS.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest