- Ribuan Penerbangan Ditunda & Dibatalkan
- Petugas Absen
Krisis penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) atau shutdown mulai menimbulkan efek domino ke sektor penerbangan. Ribuan penerbangan di berbagai kota terlambat hingga dibatalkan imbas banyaknya petugas pengatur lalu lintas udara bekerja tanpa bayaran.
Tercatat ada 3,2 juta penumpang yang terdampak keterlambatan dan pembatalan penerbangan. Kondisi ini terjadi akibat banyaknya petugas pengatur lalu lintas udara yang absen karena belum menerima gaji, seiring shutdown yang kini memasuki hari ke-34.
Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menyebut terjadi penundaan keberangkatan di bandara Dallas dan Austin akibat kekurangan petugas. Hingga Senin, hampir 2.900 penerbangan dilaporkan tertunda, dan FAA memperingatkan penundaan tambahan berpotensi terjadi di bandara Houston dan Washington.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Shutdown Berlanjut, Pemerintah AS Pakai Dana Sumbangan Untuk Bayar Gaji Tentara |
Ribuan Penerbangan Ditunda & Dibatalkan
Dikutip dari Reuters, Selasa (4/11/2025), sekitar 13.000 air traffic controller dan 50.000 petugas keamanan bandara (TSA) harus tetap bertugas meski tak menerima gaji. Kondisi ini memicu kekacauan di sistem penerbangan nasional.
Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, bahkan mengingatkan bahwa pemerintah bisa menutup seluruh ruang udara jika situasi dianggap berbahaya.
"Kalau kami menilai kondisinya tidak aman, kami akan hentikan seluruh penerbangan. Saat ini belum sampai ke sana, tapi sudah banyak penundaan serius," ujarnya.
Menurut FAA, hampir setengah dari 30 bandara tersibuk di AS kekurangan petugas pada Jumat lalu. Akibatnya, lebih dari 6.200 penerbangan tertunda dan 500 dibatalkan, atau menjadi hari terburuk sejak penutupan dimulai 1 Oktober.
Baca juga: Ekonomi AS Tekor Rp 248 Triliun per Hari Gara-gara Pemerintahan Shutdown |
Petugas Absen
Di New York, 80% petugas pengatur lalu lintas udara absen, dan 65% penundaan penerbangan disebabkan oleh absensi tersebut. Data Airlines for America menunjukkan lebih dari 3,2 juta penumpang terdampak, terlambat atau batal terbang, sejak awal penutupan, termasuk 300 ribu orang pada Jumat kemarin.
Organisasi itu, yang mewakili maskapai besar seperti American Airlines, United, Delta, Southwest, dan JetBlue, melaporkan bahwa 16% penundaan di Oktober disebabkan kekurangan staf, naik tajam dari rata-rata 5% sebelum shutdown. Angka ini melonjak menjadi 79% hanya dalam dua hari pertama November.
Sejumlah maskapai kini mulai mendesak anggota parlemen untuk turun tangan. CEO United Airlines, Scott Kirby, mengaku penutupan pemerintahan yang terus berlanjut sudah mulai menghambat pemesanan tiket dan berpotensi mengacaukan musim liburan yang semakin dekat.
Tonton juga video "Esther Gayatri, Legenda Dunia Penerbangan Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
作者:Ilyas Fadilah -,文章来源detik_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。


加载失败()