JAKARTA, investor.id -Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mencatat rekor all time high sebanyak enam kali sejak Purbaya Yudhi Sadewa dilantik sebagai Menteri Keuangan. Fenomena ini menjadi sinyal kuat optimisme pasar terhadap arah kebijakan ekonomi yang pro-pertumbuhan ( pro-growth ) di bawah kepemimpinan baru.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan bahwa pasar merespons positif berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Hal itu tercermin dari penguatan IHSG yang hingga awal November 2025 mencatat kenaikan 16,7% secara year to date , meski di tengah arus keluar modal asing senilai sekitar Rp 40 triliun.
"Menarik sekali, sejak Pak Purbaya menjabat Menteri Keuangan, IHSG sudah enam kali menembus all time high . Padahal dari Januari sampai September, baru satu kali tercapai. Ini menunjukkan persepsi pasar yang positif terhadap kebijakan pro-growth pemerintah," ujar Iman dalam acara Investor Trust Economic Outlook 2026 di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Iman menjelaskan, bahwa tren optimisme investor juga didukung oleh peningkatan signifikan jumlah investor di pasar modal. Hingga akhir Oktober 2025, total investor di BEI mencapai 19 juta, dengan rata-rata 232 ribu investor aktif harian, tertinggi sejak masa pandemi Covid-19.
"Kita tumbuh rata-rata lebih dari dua juta investor per tahun sejak pandemi. Sekarang bukan hanya dari sisi kuantitas, tapi kualitasnya juga mulai meningkat," tambahnya.
Meski mencatat net sell asing sebesar Rp4 1,8 triliun sepanjang 2025, Iman menegaskan bahwa investor global masih menaruh minat tinggi terhadap aset Indonesia. Hal ini terlihat dari aktivitas jual-beli yang tetap tinggi dan peningkatan jumlah investor institusi asing.
"Saya agak skeptis kalau ada yang bilang Indonesia tidak lagi menarik bagi investor asing. Faktanya, mereka tetap aktif transaksi. Jadi meskipun secara agregat masih net sell, Indonesia tetap jadi pilihan," ucap Iman.
Namun, ia mengakui bahwa tantangan ke depan adalah memperkuat basis investor institusi domestik seperti asuransi dan dana pensiun, yang pertumbuhannya masih relatif lambat. BEI, kata dia, berharap tambahan dana segar dari institusi domestik dapat mulai masuk pasar modal pada awal 2026.
Peningkatan Kualitas IPO
Iman juga menyebutkan,bahwa BEI sedang berfokus dari meningkatkan jumlah IPO menjadi memperkuat kualitas emiten baru. Hingga kuartal IV-2025, terdapat 23 emiten baru yang tercatat dan 13 perusahaan dalam pipeline IPO, dengan target akhir tahun mencapai 36 perusahaan.
"Investor sekarang tidak hanya menginginkan banyaknya emiten baru, tapi juga kualitasnya. Karena itu, kami memperkenalkan konsep lighthouse IPO, yakni perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun, free float 15%, dan dana hasil IPO minimal Rp 700 miliar," jelasnya.
Menurut Iman, BEI menargetkan 5 hingga 8 lighthouse IPO dapat tercatat pada 2025, menunjukkan peningkatan kualitas perusahaan tercatat dengan skala besar dan fundamental kuat.
Sumber : investor.id
作者:indopremier_id,文章来源indopremier_id,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:本文所述仅代表作者个人观点,不代表 Followme 的官方立场。Followme 不对内容的准确性、完整性或可靠性作出任何保证,对于基于该内容所采取的任何行为,不承担任何责任,除非另有书面明确说明。
喜欢的话,赞赏支持一下

暂无评论,立马抢沙发